JATIMTIMES - Sebanyak 3.200 angklung dimainkan secara massal oleh anak-anak bersama orang tua di Alun-Alun Jember, Rabu (16/11/2022). Kegiatan yang bertepatan dengan Hari Angklung Sedunia ini berhasil mendapat Rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Kegiatan yang sangat istimewa ini secara resmi dibuka oleh Bupati Jember Hendy Siswanto yang turut disaksikan dan dihadiri oleh Wakil Bupati Jember KH. MB. Firjaun Barlaman, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Jember Arief Tyahyono, Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi, Kapolres Jember Hery Purnomo, Dandim 0824 Batara C. Pangaribuan, perwakilan delegasi MURI, Kepala Dinas Pariwisata Jember Harry Agustriono serta para peserta Rekor MURI.
Baca Juga : Suguhkan Produk Unggulan, DTPHP Gelar Pameran Hasil Pertanian Kabupaten Malang
Pemecahan Rekor Muri ini diikuti 1.600 pasangan orang tua dan anak, yang artinya terdapat 3.200 peserta bersama-sama bermain angklung. Peserta berasal dari SMP Maria Fatima dan Perkumpulan Dharma Putri yang ada di Jember.
Ketua penyelenggara acara Suster Miriam Juniati dalam laporannya mengungkapkan, kegiatan gebyar angklung ini bertepatan dengan Hari Angklung Sedunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada 16 November 2010.
"Adapun tujuan dari kegiatan ini agar terjalin hubungan akrab antara orang tua dan anak sehingga anak bisa menghargai dan berbakti kepada orang tua. Diharapkan juga bisa menumbuhkan rasa cinta dengan alat tradisional angklung serta memberikan stimulus kepada peserta untuk melestarikan angkung sebagai warisan budaya Indonesia," ungkap Miriam.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dari tenaga pendidik, orang tua dan anak. Menurutnya, kegiatan bermain angklung bersama ini sebagai bagian agar menciptakan hubungan yang terjalin mesra di era modernisasi saat ini.
Lanjutnya, angklung tak hanya menjadi alat musik tradisional asli Indonesia, namun juga merupakan alat musik seni khas indonesia yang memadukan beberapa perbedaan menjadi sesuatu harmoni yang indah.
Baca Juga : Usai Gebyar Angklung di Alun-Alun Jember, Malamnya Juga Digelar Orkestra Keroncong In Hospital
Tak lupa, Hendy mengucapkan terimakasih kepada Saum Angklung Ujo Bandung. "Mohon setelah kegiatan Rekor MURI ini bisa memberikan arahan dan latihan kepada masyarakat Jember sehingga menimbulkan kreativitas seperti kentongan maupun seni yang lain di Jember," ujarnya.
"Angklung sebagai warisan budaya asli Indonesia perlu dilestarikan. Kolaborasi yang istimewa dari anak, orang tua, guru dan kepala sekolah ini keren sekali. Dengan ini kegiatan Wes Wayahe Jember Raih Rekor MURI dengan Angklung saya nyatakan dibuka dan dimulai," pungkas Hendy.
Kegiatan dilanjutkan dengan membunyikan angklung bersama Forkopimda dan peserta sebagai tanda acara resmi dibuka.