JATIMTIMES - Bentuk tubuh manusia pada tahun 3000 diprediksi sekelompok ilmuwan di Toll Free Forwading bakal mengalami perubahan. Perubahan tersebut terjadi jika gawai dan komputer tetap menjadi bagian penting dari kehidupan manusia sehari-hari.
Para ilmuwan itu pun menggambarkan manusia yang diberi nama Mindy. Dirancang oleh para ilmuwan menggunakan teknologi 3D, sehingga gambar tersebut memiliki tingkat kemiripan dengan manusia yang sangat tinggi.
Baca Juga : Kejar HP Jatuh saat Mancing, Pelajar di Tulungagung Tewas Tenggelam ke Sungai Coban
Beberapa perubahan bentuk tubuh manusia di tahun 3000 meliputi leher yang lebih tebal, punggung yang bungkuk, dan otak yang lebih kecil. Punggung yang membungkuk dengan leher tertunduk disebabkan karena manusia zaman sekarang yang tak bisa meninggalkan gawai.
Penggunaan gawai ini memberikan efek samping jangka panjang yang cukup mengkhawatirkan. “Kami mengambil penelitian ilmiah dan pendapat ahli tentang masalah ini, sebelum bekerja dengan perancang 3D untuk menciptakan manusia masa depan yang tubuhnya telah berubah secara fisik karena penggunaan smartphone, laptop, dan teknologi lainnya secara konsisten," ungkap Toll Free Forwarding dilansir dari Geo News.
Dr Nikola Djordjevic dari Med Alert Help menambahkan, jika kebiasaan sering memegang gawai dapat menyebabkan ketegangan pada titik-titik kontak tertentu, biasa disebut dengan cubital tunnel syndrome. Manusia di masa depan mungkin juga dapat menderita smartphone elbow.
Di mana lengan akan berubah 90 derajat secara permanen dengan posisi tangan yang khas saat kita menggunakan smartphone. “Menahan siku tertekuk untuk waktu yang lama paling sering, sambil memegang telepon Anda - dapat meregangkan saraf di belakang siku dan memberi tekanan padanya,” terang Dr Djordjevic.
Baca Juga : Prakiraan Cuaca Jawa Timur, Minggu 13 November, Cek Wilayah Hujan di Sini
Yang paling mengerikan adalah mereka memperkirakan jika tengkorak manusia di tahun 3000 dapat menjadi lebih tebal, namun otaknya mengecil. Kelopak matanya pun bertambah yang diklaim mampu menahan paparan cahaya berlebih.
“Manusia dapat mengembangkan kelopak mata bagian dalam yang lebih besar untuk mencegah paparan cahaya yang berlebihan, atau lensa mata mungkin berkembang secara evolusioner sehingga menghalangi cahaya biru yang masuk tetapi tidak cahaya panjang gelombang tinggi lainnya seperti hijau, kuning atau merah,” ujar Kasun Ratnayake dari Universitas Toledo.