JATIMTIMES - Selama tiga hari melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Palembang dalam rangka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IX Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) tahun 2022, Wali Kota Malang Sutiaji membawa berbagai ilmu dan jaringan baru.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu menjelaskan, dalam agenda Rakernas ke-IX JKPI tahun 2022 yang diikuti oleh 44 daerah dari total 73 daerah yang merupakan anggota JKPI.
Baca Juga : Diikuti 39 Peserta, Wali Kota Sutiaji Apresiasi Lomba Foto Fashion dan Kriya
Sutiaji menyebut, kota-kota di Indonesia yang tergabung dalam keanggotaan JKPI merupakan deretan kota yang memiliki ragam kawasan heritage. Selain itu, juga terdapat verifikasi yang dilakukan oleh tim untuk menentukan daerah tersebut masuk dalam kategori keanggotaan JKPI.
"Tentu yang kita kuatkan, sekarang wisatawan luar negeri yang dicari itu kota-kota yang mempunyai historical dan dia mempunyai pendekatan (historical)," ujar Sutiaji kepada JatimTIMES.com, Sabtu (5/11/2022).
Lebih lanjut, dalam Rakernas ke-IX JKPI tahun 2022, pihaknya juga bertemu dengan rekan-rekan yang kemungkinan Bulan Mei 2023 akan pergi ke Belanda untuk menghadiri perhelatan yang berkonsep hampir sama dengan gelaran JKPI.
Memanfaatkan pertemuan tersebut, Sutiaji pun menginstruksikan kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispussipda) Kota Malang untuk melakukan koordinasi dengan pihak pengelola Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk menggali lebih dalam mencari data Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Malang.
"Kalau memang nggak ada, bisa jadi nanti kita berkirim surat ke Belanda, bagaimana master plan Kota Malang itu salah satu," terang Sutiaji.
Baca Juga : Wali Kota Madiun Apresiasi Antusiasme Warga Ikuti Jalan Sehat Gubernur Jatim
Lebih lanjut, upaya itu untuk menguatkan Kota Malang sebagai kota heritage di Indonesia, serta menjadi kota pusaka dengan berbagai peninggalan aset maupun budaya yang ada. Terlebih lagi, hal-hal yang berbau sejarah maupun heritage saat ini sedang digandrungi oleh beberapa negara.
"Korea lagi konsen menggali itu. Uni Emirate Arab juga demikian, Jepang juga, terus Belanda, lagi mempromosikan kota-kota yang memang merawat pusaka yang ada di Indonesia," pungkas Sutiaji.