JATIMTIMES - Air susu ibu (ASI) merupakan hal yang penting dalam perkembangan bayi. ASI adalah sumber gizi bagi bayi yang memang belum bisa mencerna makanan padat.
Meski begitu, terkadang beberapa masyarakat ditemui malah memberikan susu formula meskipun ASI telah keluar.
Baca Juga : Ini Cara Pencairan BSU Tahap 7 Lewat Pospay
Dokter spesialis kandungan Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma dr Humaira Rahma SpOG membeberkan, ASI mulai diproduksi karena pengaruh dua hormon. Yakni, hormon oksitosin dan prolaktin.
Tentu pemberian ASI kepada bayi merupakan hal yang penting. Sebab, ASI memberikan zat gizi pada bayi untuk meningkatkan ketahanan tubuh atau imun bayi. Selain itu, ASI membuat bayi tumbuh cerdas.
"Karena ada kandungan asam lemak yang tinggi dan yang terpenting adalah adanya bonding antara anak dan ibu saat menyusui," paparnya.
Tekstur ASI akan berubah dari waktu ke waktu dan dibagi menjadi beberapa jenis yang dikeluarkan. Yang pertama keluar adalah colostrum. ASI ini akan diproduksi pada hari pertama sampai hari kelima setelah bayi lahir. ASI ini mengandung antibodi untuk melindungi bayi dari infeksi dunia luar.
"Warnanya cenderung berbeda, cenderung kuning daripada ASI lain pada waktu selanjutnya. Karena dia mengandung kadar protein yang lebih tinggi, karbohidrat cenderung lebih rendah," ungkap Humaira.
Pada fase ASI kedua, ASI Ini dikeluarkan pada hari ketujuh sampai hari ke-14. ASI jenis Ini lebih rendah proteinnya dari colostrum tapi lebih tinggi daripada ASI yang matur.
Selanjutnya adalah ASI matur atau ASI matang. ASI ini diproduksi di atas hari ke-14. Jenis ASI ini juga dibagi menjadi dua.
Baca Juga : Kondisi Korban Tragedi Kanjuruhan Kevia Naswa, Mata sudah Mulai Membaik
Pertama formilk atau ASI yang pertama dikeluarkan saat menyusui. ASI ini lebih banyak mengandung air daripada kandungan karbohidrat dan lemaknya. Yang kedua adalah hendmilk atau ASI yang dikeluarkan pada masa akhir menyusui. ASI ini memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi sehingga diharapkan tidak menyusui dalam jangka lama karena kandungan lemak akan dikonsumsi bayi.
"Tiap ibu kapan ASI diproduksi bervariasi. Setiap ibu kadang sudah mengeluarkan ASI sejak usai delapan atau sembilan bulan. Tapi sebagian besar ASI diproduksi saat bayi sudah lahir terpengaruh dengan hormon tadi," terang Humaira.
Lebih lanjut Humaira menjelaskan, manfaat menyusui juga begitu baik untuk ibu. Yang pertama dapat menjadi KB alami selama ibunya menyusui secara eksklusif. Namun jika menyusuinya tidak intens atau bergantian dengan susu formula, maka KB alami ini tidak berfungsi.
Kemudian, hal ini juga bermanfaat dalam mengurangi kadar stres ibu. Itu karena kandungan oksitosin yang diproduksi oleh ibu, sehingga kemungkinan stres akan lebih rendah. Hormon oksitosin yang meningkat juga akan membantu mengecilkan rahim usai melahirkan.
"Tingginya kadar kalori yang diproduksi saat ibu menyusui akan membantu menurunkan berat badan pasca ibu melahirkan. Yang terakhir tentu ASI lebih ekonomis karena tidak perlu membeli susu formula," pungkas Humaira.