free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

134 Korban Tewas akibat Runtuhnya Jembatan di Gujarat India

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

31 - Oct - 2022, 23:00

Placeholder
Kondisi jembatan usai runtuh (foto: Reuters)

JATIMTIMES - Korban tewas akibat runtuhnya jembatan gantung di Gujarat, barat, India pada Minggu (30/10/2022) malam terus bertambah. Data terbaru yang diterima pada Senin (31/10/2022) korban tewas bertambah hingga 134 korban.

Sebanyak 35 korban di antaranya masih berusia di bawah 14 tahun. Sekitar 170 orang telah diselamatkan pada pagi hari ini, Senin (31/10/2022). 

Baca Juga : Sudah 132 Orang Tewas dalam Peristiwa Ambruknya Jembatan 100 Tahun di India

Pejabat senior pemerintah, NK Muchhar mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 134, seperti dilansir Reuters. Pejabat lain juga mengatakan jembatan itu membentang di atas sungai Machchhu yang berlumpur, sehingga menghambat penyelamatan. Dan kemunginan ada beberapa orang yang terperangkap di bawah reruntuhan jembatan yang hancur. 

Diketahui, sejumlah 400 orang yang telah membeli tiket untuk naik ke jembatan itu. Selain berlibur di akhir pekan, mayoritas warga juga hendak melakukan perayaan Festival Diwali dan Chhath Puja. 

Jembatan sepanjang 230 meter itu dibangun pada masa penjajahan Inggris pada abad ke-19 dan kini berusia 100 tahun lebih. Jembatan itu sempat ditutup untuk renovasi selama enam bulan dan baru dibuka lagi pekan lalu.

Jembatan yang dikenal sebagai Julto Pool itu memang situs populer bagi wisatawan di kawasan tersebut. Ratusan orang disebut memadati Julto Pool di saat bersamaan dan tak lama ambruk sekitar pukul 18.40 waktu setempat. 

Sebelum insiden terjadi, video yang beredar di media sosial memperlihatkan jembatan penyeberangan itu sudah bergoyang karena dipadati pejalan kaki sejak siang hari. 

"Orang-orang tergantung di jembatan setelah kecelakaan, mereka terpeleset dan jatuh ke sungai ketika runtuh," kata Raju, seorang saksi mata kepada Reuters. 

"Saya tidak bisa tidur sepanjang malam karena saya telah membantu dalam operasi penyelamatan. Saya membawa banyak anak ke rumah sakit." ucap Raju.

Pihak kepolisian juga telah melaporkan kasus ini menjadi kasus pidana. Terlapornya adalah pihak yang melakukan renovasi, pemeliharaan dan pengelolaan jembatan. 

Baca Juga : Petani di Jombang Akhiri Hidup di Pohon Durian

Pemerintah bahkan telah membentuk tim beranggotakan lima orang untuk menyelidiki insiden tersebut.

Menurut Sandeepsinh Zala, Kepala Pejabat Kota Morbi menyebutkan bahwa pihaknya tidak diberi informasi jika jembatan telah selesai direnovasi dan dibuka kembali.  

"Kami belum mengeluarkan sertifikat kelayakan jembatan kepada mereka," kata Zala. 

Kata Zala, Grup Orava, pembuat peralatan listrik yang berbasis di Gujarat, telah bertanggung jawab atas pemeliharaan jembatan itu selama 15 tahun. 

Jayrajsinh Jadeja, seorang anggota parlemen lokal menyalahkan Oreva karena menjual tiket tanpa batasan. Selain karena usia infrastruktur yang sudah tua, jembatan itu dinilai ambruk karena kelebihan muatan.

"Jembatan itu sebelumnya dikelola oleh pemerintah kota setempat, yang membatasi jumlah orang di jembatan pada satu waktu menjadi 20 orang," kata Jayrajsinh, masih dilansir Reuters. 


Topik

Internasional



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya