JATIMTIMES - Diterapkannya stockphile terpadu di Sumbersuko Lumajang, terus memperoleh dukungan dari pengusaha tambang pasir di Lumajang.
Dalam rapat Himpunan Pengusaha Batuan Indonesia (HPBI) Lumajang, seluruh anggota HPBI menyatakan mendukung langkah Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq dalam mewajibkan seluruh stockphile memusatkan usahanya di stockphile terpadu Sumbersuko.
"Langkah pemusatan stockphile ini harus didukung. Dan kami yang tergabung dalam HPBI, menyatakan mendukung langkah penertiban ini, agar semua pasir yang keluar taat pajak," kata Ketua HPBI Lumajang, Jamal Abdullah, Sabtu malam (30/10).
Kesepakatan dukungan ini kata Jamal Abdullah, bukan kesepakatan perorangan, namun merupakan hasil rapat HPBI yang digelar pekan kemarin.
"Ini hasil rapat. Semuanya sepakat mendukung. Dan sekarang sudah mulai kelihatan hasilnya. PAD dari sektor tambang pasti naik, dan akan sulit bagi tambang illegal untuk bisa masuk stockphile terpadu, karena mereka tidak memiliki SKAB (Surat Keterangan Asal Barang," kata Jamal Abdullah kemudian.
Saat ini sudah ada 46 stockphile milik pengusaha tambang di Lumajang yang sudah mulai mengisi stock pasir di Stockphile terpadu. Jumlah ini masih kurang, karena selain penambang, pedagang pasir juga akan membuka usaha perdagangannya di stockphile terpadu.
Baca Juga : Update Korban Kebakaran Kapal Cantika 77 Menjadi 20 Orang
"Jumlahnya memang harus ditambah. Dan fasilitas di stockphile terpadu ini juga masih harus dilengkapi. Seperti listrik, air dan bengkel. Jika semuanya tersedia, makanya akan lebih baik. Kabarnya PD Semeru sedang mengusahakan semua itu dan sedang berproses," jelas Jamal Abdullah kemudian.
Jamal berharap, penerapan stockphile terpadu ini bisa terus berlangsung, tanpa adanya gejolak apapun, karena sementara ini, cara inilah yang dinilai paling tepat.