JATIMTIMES - Jet Tempur Myanmar jatuhkan tembakan pada sebuah konser musik hingga menewaskan 80 jiwa.
Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (23/10/2022) lalu. Militer Myanmar melakukan penyerangan jalur udara di sebuah konser musik di negara bagian Kachin.
Baca Juga : Dongkrak Pendapatan Pajak Daerah, 117 Desa Bakal Dapat Laptop dari Bapenda Kabupaten Malang
Serangan itu terjadi saat para seniman tampil di atas panggung sebagai peringatan 62 tahun berdirinya Kachin Independence Organization (KIO). Kelompok itu adalah kelompok separatis kuat yang berbasis di utara negara Myanmar.
Hingga Selasa (25/10/2022), sebanyak 80 orang tewas dalam tragedi nahas di Myanmar itu.
Tak hanya itu, kejadian tersebut juga menewaskan para pejabat dan tentara Kachin, pemilik bisnis tambang giok, dan para warga sipil.
Bahkan menurut seorang narasumber yang tak diketahui identitasnya, beberapa penyanyi Kachin yang sangat terkenal juga tutup usia dalam kejadian tersebut.
"Beberapa penyanyi Kachin yang sangat terkenal juga diyakini termasuk di antara korban tewas," kata seorang narasumber.
Atas terjadinya peristiwa tersebut, Otoritas Junta Myanmar membantah pasukannya telah menyerang konser musik tersebut. Ia mengatakan pasukannya menyerang markas Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).
Baca Juga : Sekdis Ketahanan Pangan Klaim Tak Ada Alat Bukti Apapun yang Dibawa KPK Usai Digeledah
Kachin sendiri adalah negara bagian utara Myanmar yang disebut negara pemberontak dan bisa menghasilkan senjata sendiri.
Kachin sudah bekerja sama dengan milisi bersenjata dari pasukan pro-demokrasi untuk melawan junta militer.
Dengan adanya tanggapan Junta Myanmar tersebut, tembakan jet tempur di Myanmar yang mengguncang sebuah konser musik itu adalah diklaim salah sasaran. Pasukan Junta mengira itu adalah Kachin yang merupakan target dari Junta Myanmar.