JATIMTIMES - Polda Metro Jaya mengungkap motif dari Siti Elina (24) yang membawa dan menodongkan senjata api (senpi) berjenis FN kepada personel Paspampres di ring satu Istana Negara, di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka Siti Elina, diketahui motif bersangkutan mencoba menerobos masuk ke Istana Negara dengan membawa senpi atau pistol yakni ingin bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga : Wanita Bercadar Terobos Istana Bawa Senpi, Densus 88 Antiteror Sebut Siti Elina Terafiliasi dengan NII
"Dia datang ke istana tujuannya adalah ingin bertemu Pak Jokowi," ungkap Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (26/10/2022).
Perwira polisi dengan tiga melati di pundaknya ini menuturkan, bahwa motif tersangka Siti Elina bertemu dengan Presiden Jokowi ingin mengatakan bahwa dasar ideologi negara Indonesia yang menerapkan Pancasila salah.
"Tujuannya ingin bertemu Pak Jokowi untuk menyampaikan bahwa Indonesia ini salah karena dasarnya bukan Islam, tapi Pancasila," terang Hengki.
Sementara itu, Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar menambahkan, saat dilakukan pemeriksaan oleh Densus 88 Antiteror dan penyidik Polda Metro Jaya, Siti Elina mengaku sebelum beraksi telah mendapatkan mimpi masuk surga. Hal itu yang dimaknai tersangka untuk melakukan aksi menerobos Istana Negara.
"Saat ini semua keterangan yang bersangkutan itu seperti mendapat mimpi atau wangsit, jadi yang bersangkutan mimpi masuk surga dan neraka sampai ada kesimpulan dia harus menegakkan ajaran yang benar," tambah Aswin.
Namun, pihaknya masih akan terus mendalami motif dari tersangka secara detail terkait aksinya yang mencoba menerobos Istana Negara dengan membawa senpi atau pistol berjenis FN.
Baca Juga : Ekspor Mandiri, Ikan Koi Kabupaten Blitar Sukses Tembus Pasar Eropa
"Kita sarankan bertemu psikolog untuk mendalami kejiwaan terhadap yang bersangkutan. Kita ingin supaya kita hidup damai aman tenteram semuanya," tandas Aswin.
Sebagai informasi, seperti yang telah diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil pemeriksaan Densus 88 Antiteror dan penyidik Polda Metro Jaya, Siti Elina diduga terafiliasi dengan jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII).
Di mana dari hasil penelusuran akun media sosial Siti Elina, ditemukan bahwa terdapat dua orang jaringan NII Jakarta yang terhubung dengan Siti Elina.
Pertama Bahrul Ulum atau BU (37) yang merupakan suami Siti Elina dan sebagai pendamping Bendahara NII Jakarta Utara. Sedangkan satu lagi JM yang bertindak sebagai guru dan pihak yang melakukan doktrinasi kepada Siti Elina.