free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hukum dan Kriminalitas

Ketua MUI hingga Politisi Soroti Komisaris PT Pelni yang Plesetkan 'Khilafah' jadi 'Khilafuck' 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

26 - Oct - 2022, 23:22

Placeholder
Cuitan Komisaris PT Pelni Dede Budyarto yang kontroversial (sumber Twitter @kangdede78)

JATIMTIMES - Dede Budyarto, salah satu komisaris PT Pelni menulis cuitan yang mencuri atensi warganet. Pemilik nama asli Kristia Budiyarto itu memplesetkan nama 'Khilafah' manjadi 'Khilafuck'. 

"Memilih capres jgn sembrono apalagi memilih Capres yg didukung kelompok radikal yg suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yg melarang pendirian rumah ibadah minoritas," tulis Dede Budyarto di akun Twitternya @kangdede78. 

Baca Juga : Brada E Sujud di Kaki Orang Tua Almarhum Brigadir Yosua, Netizen Banyak yang Iba

Unggahan itu bukan saja menuai atensi dari warganet. Namun beberapa tokoh publik juga turut berkomentar. Salah satunya Ketua MUI, Cholil Nafis. 

Dalam Intagramnya, Cholil menyebutkan bahwa secara pribadi dirinya tak ingin ada yang mengubah dasar negara menjadi khilafah, imarah, komunis, dan lainnya. "Karena kita sudah sepakat dengan Pancasila. Dan dasar ini sudah sesuai dengan Piagam Madinah yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Cholil menyebut soal tak suka HTI ya silahkan saja. Apalagi di Indonesia juga sudah dilarang dan dibubarkan. 

"Tapi sepertinya kurang tepat dan tak sopan memelesetkan kata khilafah. Kata khilafah yang ada di sejarah Islam itu berbeda jauh dengan khilafah yang disematkan oleh HTI. Jadi klo tak ngerti kosa kata itu tak perlu lompat pagar," tegasnya. 

Sementara jika tak setuju dengan bakal calon presiden, Cholil menilai agar yang bersangkutan (Dede Budyarto) main secara fair saja. Sebab ada aturan dan ada sopan santunnya. Dan pemilu itu kontestasi dan persaingan. Ya silahkan bersaing dan bermain dengan jujur dan baik aja. 

"Saya sepakat tetap konsisten terhadap konsensus bernegara, tapi memplesetkan seperti yang dilakukan olehnya (Dede Budyarto) sangat tidak nasionalis-religius," tandasnya. 

Tak hanya Ketua MUI, anggota DPR RI Fadly Zon juga membuat cuitan dan menyenggol tulisan komisaris PT Pelni tersebut. 

Baca Juga : Inilah Sosok Penampakan Pelaku Penusukan Anak di Cihami Hingga Tewas

"Orang seperti ini harusnya dipecat sj sbg komisaris, jgn sampai menjadi wajah BUMN. @erickthohir @KemenBUMN," tulis politisi Partai Gerindra tersebut. 

Senada dengan politisi Gerindra, kader dari Partai Demokrat, Hasbil Lubis malah menganggap cuitan Dede Budyarto adalah penistaan agama. Bahkan ia mengaku bakal melaporkan ke pihak kepolisian. 

"Saya fokus ke penistaan yang telah anda lakukan. Anda sudah keterlaluan bagi saya. Jika anda tidak minta maaf, maka saya pribadi akan tempuh jalur hukum. Jgn anggap sepele bung, kadang manusia bisa jatuh sejatuhnya dikarenakan kesombongannya. Sy tunggu permintaan maaf anda!," tulisnya di Twitter @Hasbil_Lbs. 

Diketahui, Dede Budyarto ditunjuk menjadi Komisaris PT Pelni sejak 2020. Ia ditunjuk sebagai komisaris BUMN melalui surat Kementerian BUMN Nomor: SK-354/MBU/11/2020. 

Pria kelahiran Cirebon tersebut dikenal akrab dengan panggilan Kang Dede dan lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan. 


Topik

Hukum dan Kriminalitas



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni