JATIMTIMES - Dalam rangkaian Hari Santri Nasional 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan (Kesra) menggelar bimbingan konselor keluarga yang diikuti oleh 62 orang peserta.
Wali Kota Malang Sutiaji melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Malang Ida Ayu Made Wahyuni menyampaikan, bahwa kegiatan bimbingan konselor keluarga berlangsung mulai tanggal 25-27 Oktober 2022 di Hotel Aria Gajayana Malang.
Baca Juga : Evaluasi Koperasi Bermasalah, Diskopindag Bakal Tutup 53 Koperasi di Kota Malang
Pihaknya mengatakan, bahwa sebanyak 62 orang peserta terdiri dari berbagai kelompok masyarakat. Mulai dari Takmir Masjid, Penyuluh Agama Islam Fungsional Kementerian Agama RI Kota Malang, Penyuluh Agama Islam Non-PNS Kementerian Agama RI Kota Malang, perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Aisyiyah, Muslimat dan perwakilan dari kelurahan se-Kota Malang.
Menurutnya, kegiatan bimbingan konselor keluarga ini untuk menyambut bonus demografi di tahun 2030-2040. Di mana dalam menyongsong Indonesia Emas, juga dibutuhkan generasi muda yang berkualitas.
Selain itu, bimbingan konselor keluarga ini juga merupakan langkah preventif atau pencegahan dari Pemkot Malang untuk mencegah terjadinya masalah-masalah keluarga yang dapat berakibat fatal.
Salah satunya, ketika orang tua memiliki permasalahan dan bertengkar dikarenakan masalah finansial atau ekonomi yang sedang sulit, hal itu akan membuat komunikasi di dalam keluarga terputus dan tidak terjalin keluarga yang harmonis.
"Kadang-kadang karena masalah finansial, orang tua marah di dalam keluarga, kemudian anak-anak menjadi takut. Ketika takut dia tidak berani menyampaikan apa sebenarnya problemnya mereka," ungkap perempuan yang akrab disapa Dayu kepada JatimTIMES.com, Selasa (25/10/2022).
Terlebih lagi, ketika anak-anak berada di lingkungan keluarga yang penuh dengan permasalahan serta orang tua yang temperamental, akan menghambat tumbuh kembang anak-anak menjadi generasi muda yang baik dan sehat. "Ini perlu diberikan konseling secara preventif maupun kuratif," kata Dayu.
Baca Juga : Brada E Sujud di Kaki Orang Tua Almarhum Brigadir Yosua, Netizen Banyak yang Iba
Sementara itu, pihaknya berharap nantinya para konselor keluarga yang telah mengikuti bimbingan selama tiga hari dapat menyalurkan ilmu yang telah didapat kepada masyarakat disekitar lingkungannya.
"Misalnya ada pertemuan RT, pertemuan RW, para konselor bisa meminta waktu misalnya dalam satu RT pengurusnya ada 12 orang, itu dulu diberikan ilmunya yang sudah dikasih. Otomatis dari 12 orang ini menularkan ke masyarakat sekitar," tandas Dayu.
Sebagai informasi, dalam kegiatan bimbingan konselor keluarga ini juga didatangkan narasumber yang berkompeten. Yakni guru besar bidang Ilmu Sosiologi Hukum Islam Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Prof Dr Mufidah Cholil MAg.