JATIMTIMES - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang terus berupaya mendongkrak produksi pertanian. Hal itu untuk menjaga ketahanan pangan Kota Malang sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan para petani.
Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan menjelaskan, meski sektor pertanian banyak tantangan saat ini, pihaknya tetap berusaha meningkatkan produksi pertanian.
Baca Juga : Selaraskan Program Kemendesa PDTT, Pemkab Malang Terus Dorong Pemdes untuk Menuju Desa Mandiri
Sejumlah program telah disiapkan Dispangtan. Salah satunya, segera melakukan pemantauan dan pemetaan di lapangan terkait permasalahan atau problem sektor pertanian. Dengan begitu, akan semakin dipahami apa problem pertanian sehingga bisa cepat dicarikan solusinya.
"Rencana teman-teman nantinya juga akan saya ajak rutin bersepeda keliling lahan, melakukan pemantauan," ungkap Slamet, yang juga mantan sekretaris Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang.
Selain itu, berbagai upaya lain bakal dilakukan. Misalnya edukasi terhadap para petani terkait penggunaan teknologi yang tepat guna hingga berupaya menyediakan sejumlah sarana prasarana dalam mendukung dunia pertanian di Kota Malang.
"Termasuk juga penggunaan teknologi dalam pertanian kita dorong agar hasil lebih maksimal. Misalnya dalam pengolahan sawah mengunakan hand tractor dan yang lainnya," kata Slamet.
Upaya lainnya adalah mempermudah petani mendapatkan bahan bakar untuk alat pertanian maupun mendapatkan pupuk yang berkualitas. "Minimal kami membantu memberikan rekomendasi untuk kelompok petani agar diberi kemudahan dalam mendapatkan bahan bakar. Tentu tetap kami awasi penggunaannya," ujar Slamet.
Baca Juga : Sehari Kota Batu Dilanda 8 Kejadian Bencana, Banjir Lumpur Mendominasi
Sementara itu, lahan sawah di Kota Malang ada 995 hektare sesuai data terakhir 2021. Dari jumlah itu. 804 hektare ditanami padi, 189 hektare sisanya ditanami komoditas lain, serta dua hektare lahan tak ditanami.
Dispangtan juga berupaya agar luas lahan pertanian ini tidak berkurang dengan berbagai strategi. Misalnya keringanan pajak serta menggandeng pihak-pihak terkait dalam upaya mempertahankan lahan pertanian.
"Kami akan upayakan untuk memotivasi petani agar lahan sawah tidak berubah fungsi," pungkas Slamet.