JATIMTIMES - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut 26 vial obat Fomepizole untuk pengobatan gangguan ginjal akut progresif atipikal telah dibawa ke Indonesia pada hari ini, Minggu (23/10).
"Hari ini di-hand carry, dibawa lewat pesawat, ada orang yang ambil," ujarnya ketika ditemui media usai senam bersama dalam rangka Hari Osteoporosis, dilansir Antara.
Baca Juga : Kartu Prakerja Gelombang 47 Resmi Dibuka, Segera Daftar, Prediksi Ditutup Nanti Malam
Budi menuturkan bahwa Indonesia mendapatkan 10 vial obat Fomepizole dari Singapura dan 16 vial dari Australia yang akan dibawa langsung dari kedua negara tersebut.
Obat yang akan membantu pemulihan pasien gangguan ginjal akut disebut sebagai obat langka. Karenanya, ia mengapresiasi dan berterima kasih atas bantuan Singapura dan Australia.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengapresiasi langkah tanggap pemerintah pusat untuk melakukan pengadaan obat gangguan ginjal akut. Ia juga berharap agar dilakukan distribusi secara cepat terutama bagi wilayah - wilayah yang terdeteksi terdapat pasien gagal ginjal akut.
"Saat ini Pemerintah Kota Surabaya juga sedang mempersiapkan pencegahan infeksi gagal ginjal akut. Di antaranya melalui pola hidup bersih dan sehat," kata Armuji.
Terkait hal ini, Pemkot Surabaya mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) dan organisasi profesi bidang kesehatan melalui SE Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nomor: 443.33/34928/436.7.2/2022 tentang Kewaspadaan Dini terhadap Penyakit Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).
Baca Juga : Tersangkut Kasus Narkoba, Ayah AKBP Dody Prawiranegara Bersedih Tak Bisa Jenguk Anaknya
Surat itu sebagai tindak lanjut SK Plt. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal pada Anak, 18 Oktober 2022 lalu.
“Apabila ada warga Surabaya terinfeksi nanti akan dilakukan penanganan pertama oleh fasilitas pelayanan kesehatan di bawah kendali dinas kesehatan," tegas Cak Ji.
Dirinya juga meminta agar masyarakat juga proaktif menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta melaporkan kepada Puskesmas. Selain itu , pelibatan KSH dalam sosialisasi pencegahan akan gencar dilakukan terhitung diterbitkannya Surat Edaran tersebut.