JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji tegaskan kepada seluruh masyarakat khususnya di Kota Malang agar tidak menaruh stigma negatif terhadap keberadaan pondok pesantren (ponpes).
Terlebih lagi menurutnya, hingga saat ini masih banyak orang tua yang berpandangan ketika terdapat seorang tidak berkelakuan baik atau nakal akan dimasukkan ke dalam ponpes.
Baca Juga : Kenangan Ibu Almarhum Andi Setiawan: Sempat Pamit Sebelum Nonton Arema dan Lihat Anaknya Terkapar di RS
"Di satu sisi pondok jangan dibuat stigma pondok itu tempatnya anak-anak nakal. Jadi jangan di stigma kan begitu," tegas Sutiaji kepada JatimTIMES.com, Selasa (18/10/2022).
Hal itu disampaikan orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang di hadapan 80 orang perwakilan ponpes di Kota Malang dalam rangkaian kegiatan Hari Santri 2022.
Menurutnya, persepsi masyarakat atau orang tua yang masih beranggapan jika terdapat anak nakal akan dimasukkan ponpes merupakan persepsi yang salah dan seyogianya tidak berpandangan seperti itu.
"Sebetulnya anak itu tidak ada anak yang nakal. Jadi kadang-kadang kita salah kaprah. Anak tidak ada yang nakal, tidak ada anak yang bodoh, karena mustahil Tuhan itu mendiskriminasikan hambanya," jelas Sutiaji.
Kemudian, Sutiaji juga mengimbau kepada seluruh masyarakat utamanya kepada orang tua agar tidak menjustifikasi anak hebat atau anak tidak hebat. Karena hal itu akan berdampak pada suatu perilaku negatif ke depannya.
"Karena itu sebenarnya sudah menanamkan jiwa tadi hasut, sombong. Lah ini tidak boleh terus mengatakan ini bodoh, ngkok di deleh pondok (nanti ditaruh pondok)," tandas Sutiaji.
Baca Juga : Wali Kota Madiun Gandeng Anak Stunting pada Event Makan Bersama
Sebagai informasi, sebelumnya dalam serangkaian kegiatan peringatan Hari Santri 2022 di Kota Malang telah dilakukan beberapa kegiatan. Di antaranya pada hari Minggu (16/10/2022) lalu Wali Kota Malang Sutiaji bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang menggelar gowes ziarah ulama.
Kemudian, pada hari Selasa (18/10/2022) digelar sarasehan bertajuk "Strategi Pengembangan Pondok Pesantren Menjadi Mandiri dan Bermutu Menghadapi Era Society 5.0" dengan melibatkan 80 orang perwakilan ponpes di Kota Malang.
Selanjutnya pada Senin (24/10/2022) akan digelar Upacara Hari Santri Nasional di halaman Balaikota Malang disertai pasar murah UMKM dan bazar halal. Lalu pada tanggal 25 hingga 27 Oktober 2022 akan digelar pelatihan konselor keluarga.
Selain itu, mulai tanggal 24 Oktober hingga 3 November 2022 akan digelar safari pondok pesantren. Agenda terakhir, ditutup sekitar November dengan Acara Puncak Hari Santri Nasional di Gor Ken Arok Kota Malang.