free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Bertemu 80 Perwakilan Ponpes, Wali Kota Sutiaji: Digitalisasi Jangan Membawa Kita Menuju Sekuler

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

18 - Oct - 2022, 23:31

Placeholder
Wali Kota Malang Sutiaji saat memberikan pengarahan kepada 80 orang perwakilan pondok pesantren dalam sarasehan bertajuk "Strategi Pengembangan Pondok Pesantren Menjadi Mandiri dan Bermutu Menghadapi Era Society 5.0" di Savana Hotel and Convention, Selasa (18/10/2022). (Foto: Tubagus Achmad/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri 2022, Wali Kota Malang Sutiaji bertemu dengan 80 orang perwakilan pondok pesantren (ponpes) yang ada di Kota Malang dibalut dalam kegiatan sarasehan bertajuk "Strategi Pengembangan Pondok Pesantren Menjadi Mandiri dan Bermutu Menghadapi Era Society 5.0". 

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu pun mengatakan, bahwa saat ini telah masuk pada zaman modernisasi yang semuanya perlahan akan menuju ke arah digitalisasi. 

Baca Juga : Optimalkan Prodamas Plus untuk Posyandu, Dinkes Kota Kediri Upgrade Pengetahuan Pemberian Makanan Tambahan Para Kader

Dengan perkembangan zaman yang pesat, Sutiaji meminta kepada 80 orang perwakilan ponpes di Kota Malang agar menyesuaikan dengan perkembangan zaman, namun tidak sampai melanggar aturan maupun syariat agama. 

"Digitalisasi jangan membawa kita menuju sekuler, tapi iqro' bismirobbikalladzi kholaq (bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan), disitulah peran pondok pesantren," ungkap Sutiaji ketika memberikan pengarahan terhadap 80 orang perwakilan ponpes di Kota Malang, Selasa (18/10/2022). 

Alumni Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini menjelaskan, bahwa saat ini digitalisasi di era modern sebenarnya memiliki dua sisi. 

Yakni pertama, digitalisasi jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi hal yang merugikan bagi ponpes. Kedua, jika dimanfaatkan dengan benar, digitalisasi akan membantu proses berkembangnya suatu ponpes, khususnya di Kota Malang. 

"Maka dengan society 5.0 itu menjadi keharusan bahwa dengan digitalisasi malah bisa menjelaskan atau menarasikan sesuatu yang dulu abstrak sekarang menjadi riil," tutur Sutiaji. 

Foto bersama.

Selain itu, menurut Alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang ini juga mengatakan, bahwa dengan digitalisasi akan membantu ponpes. Salah satunya jika suatu ponpes memiliki unit usaha, dengan digitalisasi akan lebih mudah untuk promosi maupun bertransaksi dengan konsumen. 

"Sehingga digitalisasi tidak menjadi penghambat tapi justru menjadi pemantik sebuah pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Baik masalah keilmuan maupun keterampilan," terang Sutiaji. 

Terlebih lagi, menurutnya ponpes merupakan kepanjangan tangan dari orang tua. Di mana ponpes harus memposisikan diri sebagai orang tua bagi para santri yang mencari ilmu di ponpes. 

Baca Juga : Pemkot Malang Gelar Sarasehan Strategi Menuju Era Society 5.0, Hadirkan 80 Perwakilan Ponpes

Maka kata Sutiaji, dengan adanya digitalisasi ini dapat dijadikan alat bagi para pengasuh maupun pengajar di ponpes untuk meneguhkan keimanan para santri di tengah narasi-narasi yang berkembang saat ini. 

"Pilihannya kaku mundur tertinggal memandang perubahan sebagai ancaman atau buka diri, adaptasi, mengayuh maju memandang perubahan sebagai peluang," tandas Sutiaji. 

Sebagai informasi, sebelumnya dalam serangkaian kegiatan peringatan Hari Santri 2022 di Kota Malang telah dilakukan beberapa kegiatan. Di antaranya pada hari Minggu (16/10/2022) lalu Wali Kota Malang Sutiaji bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang menggelar gowes ziarah ulama. 

Kemudian, pada hari Selasa (18/10/2022) digelar sarasehan bertajuk "Strategi Pengembangan Pondok Pesantren Menjadi Mandiri dan Bermutu Menghadapi Era Society 5.0" dengan melibatkan 80 orang perwakilan ponpes di Kota Malang. 

Selanjutnya pada Senin (24/10/2022) akan digelar Upacara Hari Santri Nasional di halaman Balaikota Malang disertai pasar murah UMKM dan bazar halal. Lalu pada tanggal 25 hingga 27 Oktober 2022 akan digelar pelatihan konselor keluarga. 

Selain itu, mulai tanggal 24 Oktober hingga 3 November 2022 akan digelar safari pondok pesantren. Terakhir, pada tanggal 5 Oktober 2022 akan digelar Acara Puncak Hari Santri Nasional di Gor Ken Arok Kota Malang. 


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Sri Kurnia Mahiruni