JATIMTIMES - Sebanyak 59 persen responden menyatakan bahwa penyebab utama dalam gangguan kesehatan mental karena bermasalah secara finansial. Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan Populix, perusahaan riset berbasis digital.
Dikutip dari marketeers, Eileen Kamtawijoyo, co-founder dan chief operating officer (COO) Populix menyampaikan, survei yang dilakukan melibatkan 1.005 responden pria dan wanita di Indonesia dengan rentang usia 18 hingga 54 tahun.
Baca Juga : Viral Guru Aniaya Siswanya, Netizen: Kawal Sampai Pakai Baju Orange
"Pemicu utama gangguan kesehatan mental yaitu masalah finansial sebanyak 59 persen," jelasnya.
Dari 1.005 responden itu, mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun, terutama perempuan, menyadari bahwa mereka memliki gejala gangguan kesehatan mental ringan ataupun berat. Gejala itu mulai disadari selama enam bulan terakhir.
Lebih lanjut, penyebab gangguan kesehatan mental lainnya adalah rasa kesepian yang menimpa para responden sebesar 46 persen. Kemudian, tekanan pekerjaan juga menjadi salah satu faktor gangguan kesehatan mental seseorang dengan persentase 37 persen.
"Faktor lain trauma masa lalu 28 persen, tekanan dari pasangan 17 persen, tinggal di lingkungan yang buruk 13 persen, serta mengalami diskriminasi dan stigma 10 persen," ungkapnya.
Dalam survei, masalah finansial juga menyebabkan terjadinya perubahan mood atau suasana hati dengan cepat. Gejala inilah yang sering dialami oleh banyak responden dengan persentase 57 persen.
Selain itu, kualitas tidur dan nafsu makan menjadi imbas adanya gangguan kesehatan mental sebesar 56 persen. Disusul 42 persen responden mengalami gampang lelah dan penurunan energi yang siginifikan.
Kemudian, 40 persen responden mengalami kegelisahan yang berlebihan. Pengaruh lainnya, 37 responden menjadi sering merasa bingung dan sering marah.
Baca Juga : Demam Berdarah Serang 8.894 Warga Jatim, 110 Meninggal Dunia
Tingkat konsentrasi pun dipengaruhi. Mereka yang mengalami gangguan konsentrasi sebesar 35 persen.
Imbas lain adalah seseorang juga menarik diri dari lingkungan sosial. Hal ini terjadi pada 30 persen responden. Dan, ada juga 26 persen yang mengalami stres atau masalah sehari-hari.
Terdapat responden yang mengalami gejala lebih parah. Yakni 13 persen sampai mengalami nyeri sebagai imbas gangguan kesehatan mental. Ada juga 10 persen responden yang marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.
"Ada juga berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman 9 persen, ingin melukai diri sendiri 9 persen, dan mencoba bunuh diri 6 persen,”paparnya.
Sementara itu, gangguan kesehatan mental terjadi setidaknya dua hingga tiga kali dalam seminggu. Responden yang membenarkan ini sebesar 42 persen dan 16 persen responden mengaku mengalaminya setiap hari.