JATIMTIMES - Beredar di media sosial TikTok video Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan konferensi pers usai dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jum'at (14/10/2022) siang tadi. Anehnya dalam konferensi pers itu, tangan Kapolri terlihat gemetaran saat memegang kertas catatan.
Akun TikTok @agussalimkadafi memposting sebuah video saat Kapolri melakukan konferensi pers di Istana Negara.
Baca Juga : Teddy Minahasa Tiga Kali Tes Urine, Kapolri Sebut bukan Narkoba
Jika dilihat biasa, video tersebut sama seperti video lainnya atau live dari televisi. Namun jika dilihat lebih dalam, memang terlihat tangan Kapolri gemetar saat memegang kertas catatan.
Dari video yang dilihat JatimTIMES, kertas catatan kecil yang dibawa Kapolri itu terdiri dari beberapa lembar. Sehingga saat Listyo Sigit membaca, tentunya akan membalik-balikkan kertas tersebut.
Namun saat membalikkan kertas tersebut, tangan Listyo Sigit terlihat gemetar cukup kencang. Bahkan dari nada bicaranya, Kapolri juga sangat berhati-hati dalam menyampaikan.
Kertas catatan tersebut adalah arahan dari Presiden Joko Widodo terkait kinerja institusi Polri yang beberapa waktu terakhir menjadi sorotan minus dari masyarakat.
Bahkan dalam penyampaiannya, Kapolri jelas menyebut bahwa kepercayaan masyarakat kepada Polri saat ini menurun.
Presiden Joko Widodo pun tak main-main, seluruh pimpinan polisi mulai dari kelas Kapolres, Kapolda pejabat utama Polri hingga Kapolri diminta menghadap ke Istana Negara. Khusus pangkat di bawah bintang dua, Jokowi memerintahkan dilarang membawa mobil, ajudan (ADC), tongkat komando, topi bahkan handphone.
Ada beberapa arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan Kapolri dalam konferensi pers. Berikut isinya:
Baca Juga : Kapolri Tangkap Bandar Judi Online Kelas Atas Apin BK di Malaysia
Baru saja kami seluruh pejabat utama Polri mendapatkan arahan langsung dari Bapak Presiden Republik Indonesia, ada beberapa poin yang kami tindak lanjuti. Pertama, tentunya kami seluruh jajaran Polri mengucapkan terima kasih atas apresiasi terkait dengan beberapa upaya mengawal kebijakan pemerintah dalam pandemi covid, bantuan sosial dan bantuan lain, dan kegiatan yang berdampak pada tingkat kepercayaan publik.
Namun karena ada peristiwa FS dan beberapa kasus yang kemudian berdampak pada persepsi negatif maka saat ini tingkat kepercayaan publik pada Polri menjadi rendah.
Kami semua harus solid untuk bersama-sama berjuang melakukan apa yang menjadi tupoksi kami pelindung pengayom masyarakat, responsif pada keluhan masyarakat, sense of crisis dalam situasi ini seperti apa yang diharapkan masyarakat.
Hal-hal yang sifatnya bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik terkait gaya hidup, pelanggaran, ini menjadi arahan presiden kami tindak lanjuti dengan langkah tegas. Termasuk pemberantasan judi online, narkoba dan hal-hal yang meresahkan masyarakat.
Kami tentunya akan melaksanakan arahan Presiden untuk mengawal pemda mulai tingkat kab/kota provinsi dalam situasi global yang sulit agar harga-harga bisa terkelola, terkendali, tingkat inflasi terkawal, menjadi bagian yang terus menerus kita laksanakan. Melakukan tindakan tegas terhadap hal-hal yang bersifat polarisasi dan mengganggu masyarakat.