JATIMTIMES - Presiden Soekarno, merupakan presiden pertama bangsa Indonesia. Ia sosok bapak proklamator Indonesia. Dalam kesehariannya, Soekarno dari beberapa sumber diketahui juga sebagai perokok. Lantas apa sih merek rokok sosok yang akrab disapa Bung Karno ini?
Dijelaskan dari kanal YouTube Baldtwins, Pengawal Pribadi Soekarno, yakni Mangil Martowidjojo menyampaikan, jika rokok favorit Bung Karno adalah merek State Ekspres 555. Rokok ini dahulu kerap disebut triple five atau five five five. Roko ini merupakan produksi dari Ardath lTobbaco Company yang saat ini sudah sulit ditemui di Indonesia.
Baca Juga : Upacara HUT Ke-77 Provinsi Jatim, Bupati Mak Rini: Ekonomi Jatim Terbaik di Indonesia
Meski menjadi ahli hisap atau perokok, namun Bung Karno bukan tergolong perokok berat. Selepas makan, Bung Karno hanya merokok sebatang. Dari penjelasan Mangil, kebiasaan Bung Karno merokok selepas makan buah.
Setelah itu, beliau selalu mengambil sebatang rokok dari kaleng dan mulai merokoknya. Namun, setiap merokok, Bung Karno tak pernah menghabiskan batang rokok sampai mendekati puntung.
"Uniknya, Pak Soekarno jarang ngabisin rokoknya sampai ke dekat puntung. Paling baru setengah juga sudah dimatiin," ungkap dalam channel tersebut.
Sementara itu, diolah dari Merdeka, pernah terdapat kejadian menarik ketika Soekarno menyindir para pengawalnya. Saat kunjungan ke luar negeri dan baru selesai makan, Bung Karno ingin merokok.
Tetapi, saat itu Bung Karno mengetahui rokok miliknya habis. Bung Karno sempat heran, sebab setiap merokok sehabis makan hanya satu batang. Akan tetapi, rokok yang isi 50 itu begitu cepat habis.
Baca Juga : Rumah Kontrakan Caping Aktivis Malang dan Pegiat Medsos Diseruduk Truk
"Bapak ini merokok cuma satu batang sehabis makan. Kok satu kaleng isinya 50 bisa habis?" sindir Soekarno.
Mendapati hal itu, para pengawalnya sempat salah tingkah. Sebab, rokok Bung Karno yang dibawa para pengawal juga dirokok oleh para pengawal sendiri sehingga begitu cepat habis. Meskipun mengetahui jika para pengawal turut mengambil rokok miliknya, Bung Karno pun tak marah dan biasa saja.
Tetapi, selepas kejadian tersebut, pengawalnya Mangil Martowidjojo dipanggil Bung Karno dan diberikan tugas untuk membawa kaleng rokoknya. Alasan Mangil Martowidjono diserahi tugas tersebut, lantaran Mangil bukanlah perokok. Sehingga, dengan dibawa Mangil, tentu rokok tersebut akan awet.