JATIMTIMES - Pengerjaan ruas jalan Krebet - Gondanglegi terus dikebut. Saat ini, pengerjaan jalan di ruas itu baru rampung satu sisi, yakni di sisi timur. Targetnya, pekerjaan jalan tersebut dapat dirampungkan pada November 2022 mendatang.
Informasi yang dihimpun, ruas jalan yang dibangun menggunakan cor, ada sepanjang 1,4 kilometer. Sementara sisanya, pengerjaan yang dilakukan lebih kepada pemeliharaan jalan. "Target kami November bisa selesai. Sehingga, Desember bisa dilewati masyarakat," ujar Plt Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Soewignyo.
Baca Juga : Uji Coba Pasar Hewan Berjalan, Pemkab Malang Lakukan Evaluasi
Pantauan di lokasi, simpang tiga di area PG Krebet masih terpasang. Sebagai penanda bahwa arus lalu lintas menuju selatan, belum dapat dilalui untuk sementara.
Sehingga, arus yang dapat dilalui masih satu arah. Yakni di sisi timur, dan digunakan untuk arus dari selatan menuju ke utara.
Kendati masih dibuka satu arah, ruas jalan itu nampak masih banyak dilalui kendaraan. Namun laju kendaraan masih pelan. Mengingat kondisi jalan yang rusak.
Namun, beberapa kendaraan roda dua masih ada yang nekat untuk melaju ke arah selatan. Beberapa juga ada memaksa naik di badan jalan yang baru saja dicor
Soewignyo menegaskan penutupan tersebut bersifat sementara. Begitu jalan sudah normal, semua kendaraan bisa melintas dengan cepat.
Baca Juga : Pemerintah Tetapkan Libur 2023, 15 Hari Libur Nasional dan 8 Hari Cuti Bersama
Dari pantauannya, selama ini jalan itu memang cukup dikeluhkan. Selain karena lalu lintas yang cukup padat, kerusakan jalan yang ada juga membuat kendaraan yang melintas tidak lebih dari 40 kilometer per jam. “Selama ini, jalan di situ dikeluhkan. Sebab, kecepatan tempuhnya di bawah 40 kilometer. Kendaraan harus melambat karena banyak lubang jalan," imbuh Soewignyo.
Sementara setelah pekerjaan itu rampung, harapannya lalu lintas bisa berjalan lebih lancar. Dan kendaraan bisa melaju sedikit lebih cepat. "Harapannya dengan dicor, lalu lintas jalan ini bisa meningkat. Kecepatan tempuh diharap bisa sampai 60 kilometer per jam. Itu akan mendukung ekonomi masyarakat selatan,” jelasnya.
Sebagai informasi, pekerjaan pemeliharaan jalan yang kurang lebih sepanjang 4,5 kilometer itu, menelan biaya sekitar Rp 10 miliar.
