JATIMTIMES - Sejumlah perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), mendatangi Kantor Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Selasa (11/10/2022) siang.
Kedatangan tersebut untuk melakukan studi replikasi atas layanan administrasi kependudukan (adminduk) dalam inovasi program pelayanan cepat tanpa meninggalkan kerjoan atau disingkat 'Pecel Tempe Mendoan'.
Baca Juga : Sedimentasi di Sungai Jembatan Ujung Galuh, Armuji Cek Lapangan dan Minta Normalisasi
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Desa (Kades) Senggreng Rendyta Witrayani Setyawan mendapati bahwa ada sejumlah kesamaan pada kondisi administrasi dan kondisi geografis antara wilayah yang ia pimpin dengan Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam.
"Kalau melihat jumlah masyarakatnya di setiap desa, memang kebanyakan dari Pulau Jawa. Tapi untuk jarak daerahnya cukup jauh dan tidak semudah seperti di (Kabupaten) Malang," ujar wanita yang akrab disapa Dita ini.
Dari paparan yang ia dapat pada kesempatan tersebut, kondisi geografis yang ada di Kecamatan IV Koto itulah yang menjadi alasan sehingga pemerintah setempat ingin mereplikasi layanan Pecel Tempe Mendoan. Terutama untuk layanan jemput bola dengan mendatangi rumah warga. Baik untuk mengambil berkas persyaratan adminduk atau mengantarkan berkas adminduk jika sudah rampung.
"Di sana (Kabupaten Agam) juga ada wilayah pemukiman yang jarak antar-rumah warga itu cukup jauh. Jadi, mereka (Pemkab Agam) berkeinginan untuk bisa memanjakan warganya terkait pelayanan adminduk," kata Dita.
Sementara itu, Dita mengaku merasa bangga karena inovasinya bisa diminati dan diterapkan oleh daerah lain. Terlebih, secara tidak langsung, inovasinya bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Baca Juga : Anggaran Drainase Naik, Komisi C Surabaya Minta Tak Ada Revisi Program Pembangunan
"Tentu bangga ya. Di sini saya melihat bahwa setidaknya (inovasi) ini juga bisa membuat masyarakat sadar untuk mengurus adminduk. Dan pemerintahnya juga mau memberikan pelayanan yang optimal," pungkas Dita.
Sebagai informasi, inovasi tersebut sebelumnya juga telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Mulai dari Bupati Malang HM. Sanusi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ombudsman RI hingga dirjen Dukcapil.