JATIMTIMES - Bupati Malang, HM. Sanusi bertakziah ke selah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan di Desa Kalirejo Kecamatan Kalipare, Minggu (9/10/2022). Korban meninggal tersebut yakni Sandy Sanjaya (21), putra semata wayang pasangan Sukiban (63) dan Painem (50).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sanusi didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang, Hj. Anis Zaida, Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto, Muspika Kalipare dan beberapa jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Malang.
Baca Juga : Awas Kecurian Data, Router Ternyata Dapat Disusupi Malware
''Kita datang dalam rangka mengucapkan rasa bela sungkawa dan turut berduka cita kepada keluarga korban," ujar Sanusi, Minggu (9/10/2022).
Akibat peristiwa memilukan tersebut, Almarhum Sandy meninggalkan istri dan seorang putra yang masih berusia 7 bulan. Sehingga dalam kesempatan ini, ia juga turut memberikan santunan untuk ahli waris korban.
"Ya nanti tergantung keluarganya, yang dibutuhkan apa, nanti kita bantu. Terutama pendidikannya (putra Almarhum Sandy," imbuh Sanusi.
Selain itu, dalam kunjungannya itu, ia juga memastikan penerimaan bantuan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo, Kementerian Sosial (Kemensos) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Sementara itu, kepada Bupati Sanusi, ayah almarhum Sandy, Sukiban bercerita bahwa putranya memang gemar menonton pertandingan Arema, langsung ke Stadion Kanjuruhan. Biasanya, almarhum Sandy pergi bersama rekan-rekannya.
Baca Juga : Rizky Billar Berbohong Soal Gangguan Psikis, Keciduk Balas Komentar Netizen dengan Nada Tinggi
''Saya berharap ke depan, semua keluarga korban bisa dibantu untuk kelanjutan pendidikan, terutama para korban yang memiliki anak kecil," jelas Sanusi.
Selain itu sebelumnya, Sanusi juga mengatakan bahwa Pemkab Malang akan menanggung biaya pendidikan putra dan putri korba meninggal Tragedi Kanjuruhan. Dan bagi keluarga korban yang berkenan untuk putra putrinya melanjutkan pendidikan di pondok pesantren, ia juga telah menyiapkan fasilitas pendidikan di pondok pesantren (ponpes) Al-Munawariyah.
Sementara itu berdasarkan data resmi pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim, tercatat ada sebanyak 704 orang korban Tragedi Kanjuruhan. Rinciannya, dari 704 korban itu sebanyak 131 orang meninggal dunia, 550 korban luka ringan maupun sedang, 23 korban luka berat, serta 37 korban masih dirawat di rumah sakit.