JATIMTIMES - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan menggelar gebyar batik Pamekasan season 4 dalam acara World Conference On Creative Economy di Bali International Convention Center mulai 5-7 Oktober 2022.
Fashion batik tulis Pamekasan tampil memesona dalam acara yang dihadiri perwakilan dari sejumlah negara tersebut. Turut hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno serta undangan dari berbagai elemen, termasuk pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan.
Baca Juga : 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, ISeSS: Mereka Hanya Operator di Lapangan
Designer Nasional, Embran Nawawi menyampaikan, hadirnya batik tulis dalam pagelaran bergengsi itu menunjukkan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan dalam melakukan terobosan baru untuk pertumbuhan ekonomi kerakyatan, khususnya perajin batik. Kegiatan ini sangat penting dalam mempromosikan batik khas daerah di mata internasional.
"Makanya dalam acara ini kita berharap ekonomi kreatif Pamekasan hadir, utamanya pada kreator-kreator muda untuk fashion, untuk perajin batik untuk tembus market kreatif dunia," katanya usai acara tersebut.
Pria yang juga berprofesi sebagai dosen fashion tersebut menambahkan, Disperindag Pamekasan telah menumbuh kembangkan global economy melalui batik tersebut. Di mana, 1.600 lebih perajin telah menunjukkan perputaran ekonomi yang cukup bagus.
"Ini juga yang perlu kita tunjukkan ke dunia melalui G20, Kemenparekraf. Alhamdulillah tampilan kita (di world converence on creative economy) menjadi ikon baru di dunia kreatif yang memang ditunggu-tunggu oleh banyak orang," ujarnya.
Menurutnya, batik tulis Pamekasan harus mampu menembus pasar masa depan yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi perajin dan masyarakat Pamekasan. Salah satunya adalah kaum muda yang memiliki peluang pasar tinggi.
Baca Juga : Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW, Bupati Pamekasan Tekankan Spirit Mencintai Antar Sesama
"Makanya kita tampilkan kreativitas anak muda yang tampil sangat modern. Kemudian memberikan kesempatan kepada mereka mengenal batik tanpa batasan bahwa batik sebagai kebutuhan. Di ekonomi kreatif ini kita butuh batik dan mereka menyukainya," ucapnya.
“Batik Pamekasan memiliki seribu motif yang berkualitas. Potensi ini sangat luar biasa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hingga tatanan masyarakat akar rumput,” tandasnya.