JATIMTIMES - Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh siap berkontribusi meringankan beban para korban tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan. Pesantren yang diasuh oleh Prof H Mohammad Bisri ini siap menerima anak korban tragedi Kanjuruhan untuk mondok secara gratis.
Dijelaskan Prof Bisri, tragedi kemanusiaan ini meninggalkan banyak duka dan menyebabkan ratusan nyawa korban terenggut. Bahkan, ada juga anak yang harus menjadi yatim piatu. Untuk itu, Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh siap menerima para anak-anak yatim yang menjadi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan untuk mondok.
Baca Juga : Gegara Bocil Bermain Korek, Damkar Kabupaten Malang Kerahkan 5 Mobil Pemadam
"Kami siap memfasilitasi para anak-anak yang menjadi korban untuk mondok di sini," ucap Prof Bisri.
Lebih lanjut Prof Bisri sapaan akrabnya menjelaskan, jika fasilitasi yang disiapkan Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh tidak akan dipungut biaya. Artinya, fasilitasi ini diberikan secara gratis untuk anak-anak para korban yang ingin mondok.
Fasilitasi gratis ini akan melibatkan dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bahrul Maghfiroh. "Kemarin saya sudah dihubungi beberapa orang, saya sampaikan kalau nanti ada yang mau mondok di sini, sekolah mungkin SMP, SMA silahkan kesini kami beri fasilitas gratis," ujarnya.
Selain itu, Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, melalui UPZ juga memberikan santunan terhadap korban tragedi Kanjuruhan yang mengalami luka cukup parah, yakni Nur Saguwanto (19), warga Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Hujan Deras, Kecamatan Bumiaji Alami Banjir dan Tanah Longsor
Nur Saguanto merupakan salah satu korban dalam tragedi Kanjuruhan. Ia merupakan korban selamat yang juga mengalami luka cukup parah. Bagian pergelangan kaki kirinya patah dan juga mengalami luka-luka pada bagian wajahnya.
GPA merupakan gerakan bersama dari berbagai elemen. Yakni Jatimtimes, Lambaga Pendidikan Ma'arif PWNU Jatim, Rumah Sedekah NU, Unisma, RSI Unisma, Fakultas Psikologi UIN Malang, Relawan Anak Bangsa, Unisma Peduli, Malang Peduli Demokrasi, Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi, Rumah Keadilan, RS Lavalette, Progresif Law.
Gerakan ini juga didukung penuh oleh perusahaan besar di Malang Raya seperti Jatim Park Grup, Mall Dinoyo City, NK Cafe, Bandung Sport Malang, Ocean Garden, Pusat Oleh-Oleh Kendedes, Sultan Croffle, Ocean Garden, The Sanata Village, Green Stone, Warung Kasemo, CV Makmur Sejati, Havana Park, Turen Indah Bangunan, Dapur Kota, Meteor Cell, Best Dough Bakery, Madu Kembang Joyo, Klinik Gigi NDC.
Beberapa pondok pesantren dan yayasan pendidikan juga aktif bergabung. Yakni Ponpes Syabilur Rosyad yang diasuh Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Ponpes Bahrul Maghfiroh yang diasuh KH Prof Muhammad Bisri, Pesantren Rakyat yang diasuh KH Abdullah Sam, Ponpes Al Huda Wajak asuhan KH Tajoel Arifin, Ponpes Al Kaff Jabung asuhan KH Abdullah Yazid, serta SMK Diponegoro.