JATIMTIMES - Pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu yang menewaskan 131 orang, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Abdul Muhaimin Iskandar meminta kepada pemerintah agar melakukan revolusi total manajemen stadion dan supporter.
"Saya mengusulkan revolusi manajemen total pengelolaan stadion dan pengelolaan manajemen supporter," ujar legislator Partai Keadilan Bangsa (PKB) ini, Sabtu (8/10/2022).
Baca Juga : Tragedi Kanjuruhan dan Algoritma Semesta
Legislator yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP PKB ini menjelaskan, usulan revolusi total manajemen stadion dan supporter karena dirasa belum sesuai dengan standar peraturan yang sudah ada.
"Berolahraga, menikmati olahraga butuh kebahagiaan dan kesehatan, bukan untuk bencana dan kesedihan. Tragedi kemanusiaan ini tidak boleh terulang," ujar politisi yang akrab disapa Gus Muhaimin ini.
Menurutnya, mengapa juga harus dilakukan manajemen supporter, dikarenakan Gus Muhaimin masih melihat bahwa supporter di Indonesia masih belum mendapatkan perhatian serius.
"Di undang-undang olahraga yang akan direvisi harusnya dimasukkan dalam satu sistem pengelolaan yang lebih akuntabel dan terbuka. Termasuk sistem pengamanan," terang Gus Muhaimin.
Lebih lanjut, menurutnya manajemen dari hilir ke hulu harus segera dilakukan. Pasalnya, yang dicari dari olahraga sepak bola yakni pengelolaan kesenangan bukan pengelolaan yang membahayakan.
Sementara itu, pihaknya juga menyoroti dua hal yang harus segera dilakukan untuk dunia sepak bola di Indonesia yang lebih baik lagi. Yakni bantuan untuk keluarga korban dan korban, serta perubahan tata kelola stadion.
Baca Juga : Angin Kencang dan Hujan Es Sapu 2 Desa di Jombang
"Korban harus dibantu total, baik yang spontan masyarakat maupun pemerintah maupun berbagai lembaga-lembaga kesehatan, asuransi harus membantu total. Yang kedua perubahan tata kelola stadion harus dilakukan. Apakah itu pintu keluar masuk, apakah itu tangga dan seterusnya. Dan harus di seluruh stadion di seluruh Indonesia," jelas Gus Muhaimin.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan jajaran pimpinan PKB di wilayah Kota Malang dan Kabupaten Malang untuk pemberian bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan jasa ambulans.
"Untuk korban yang membutuhkan, jadi kalau ada yang membutuhkan bantuan mendadak, kita siap. Jangan sampai sekarang ada yang dibully habis-habisan gara-gara menarik biaya ambulans di Jember. Kalau yang nggak mampu membayar serahkan ke kami, kami siap," tandas Gus Muhaimin.