JATIMTIMES - Pasca terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu yang menewaskan 131 orang, Wali Kota Malang Sutiaji berkeinginan untuk mengumpulkan supporter seluruh Indonesia di Kota Malang.
"Saya kepingin mengumpulkan supporter se-Indonesia. Berangkat dari Malang ini bahwa bola kan sudah menjadi tontonan. Fanatik yes, tapi jangan sampai nanti membuat korban," ungkap Sutiaji kepada JatimTIMES.com.
Baca Juga : TGIPF Kerja Cepat, Dua Pekan Lagi akan Laporkan Hasil Temuan ke Presiden Jokowi
Menurutnya, sepak bola di Indonesia khususnya di Kota Malang ke depan akan terus menjadi sebuah olahraga hiburan rakyat dan pemersatu seluruh elemen masyarakat.
"Bahwa bola tetap menjadi hiburan, menjadi tontonan, bola menjadi industri, itu yang akan kita kuatkan," kata Sutiaji.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini menyampaikan, bahwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan bukan peristiwa kerusuhan, melainkan sebuah tragedi dan kepanikan massal.
Secara tegas Sutiaji juga menolak jika para supporter dilabeli atau diberi stigma sebagai biang kerusuhan dalam peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
"Jangan di-stigma-kan bahwa Malang itu rusuh, itu yang saya tidak terima. Di media-media sosial (seolah-olah) kerusuhan. Jangan sampai stigma itu ada. Nggak terimo lek aku," tegas Sutiaji.
Pihaknya menuturkan, bahwa orang-orang di Kota Malang dan Arema cinta damai. Maka dari itu, berangkat dari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Sutiaji menginginkan Kota Malang sebagai barometer supporter sepak bola yang cinta damai di Indonesia.
Baca Juga : Ulang Tahun Ke 266 Jogja, Ini Daftar Kegiatannya
Sebagai informasi, pasca terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Pemkot Malang pada Minggu (2/10/2022) langsung membuka Posko Layanan Informasi "Kanjuruhan" di halaman depan Balaikota Malang.
Di mana dalam Posko Layanan Informasi "Kanjuruhan" tersebut terdapat beberapa unsur, yakni dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang. Untuk call center BPBD dapat menghubungi di nomor 082140403223.
Hingga update data pada Selasa (4/10/2022) pukul 08.30 WIB, total korban meninggal dunia warga Kota Malang dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan sebanyak 33 orang.
Yakni dari Kecamatan Klojen 7 orang, Kecamatan Lowokwaru 6 orang, Kecamatan Blimbing 6 orang, Kecamatan Sukun 4 orang dan Kecamatan Kedungkandang 10 orang. Sedangkan korban luka-luka datang sempat dirawat dan sudah pulang total 49 orang.