JATIMTIMES - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), melalui Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang dan Kabupaten Malang mendirikan Posko Crisis Center Nahdlatul Ulama dalam upaya penanganan tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan. Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma pun turut terlibat.
Direktur RSI Unisma, dr H Tri Wahyu Sarwiyata menjelaskan, RSI Unisma terlibat dalam penanganan medis para masyarakat yang menjadi korban dalam tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan.
Baca Juga : Astra Financial Resmikan Booth di GIIAS Medan 2022, Beragam Promo dan Kegiatan Menarik Menanti
"Kami terlibat di posko dalam penanganan korban yang sakit saat ini. Kalau ada yang perlu ditangani di rumah sakit, maka kami akan membantu," jelasnya.
Saat ini, lanjut dokter yang akrab dr Tri, tengah dihimpun mereka-mereka atau korban yang membutuhkan penanganan medis di rumah sakit, RSI Unisma akan membantu dalam penanganan tersebut.
Sejauh ini, RSI Unisma telah menangani korban yang terkait dengan tragedi di Kanjuruhan sebanyak 13 orang korban. Dari 13 korban, terdapat 4 korban yang sempat menjalani rawat inap dan terdapat korban yang menjalani rawat jalan.
"Yang rawat inap, 3 sudah membaik dan sudah pulang," ungkapnya.
Kemudian juga pasien atau korban yang berasal dari posko-posko sebanyak 4 orang korban. 1 korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) dan korban lainnya telah diperbolehkan untuk pulang.
"Mereka sudah membaik dan sudah pulang juga. 1 sekarang masih ada di rumah sakit," tuturnya.
Baca Juga : Viral, Tandatangani Petisi: Ketum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mengundurkan Diri
Rata-rata, korban mengalami inhalasi atau trauma karena menghirup gas. Selain itu, beberapa juga mengalami luka memar, yang diduga akibat terjatuh atau terinjak saat kejadian di Kanjuruhan.
Sebelumnya, Nahdlatul Ulama mendirikan Posko Crisis Center Tragedi Kanjuruhan. Posko ini menjadi salah satu upaya untuk menangani dampak maupun para korban tragedi kanjuruhan. Posko dibuka di Kantor PCNU) Kota Malang maupun Kabupaten Malang.
Ini sebagai langkah tanggap atas musibah di Kanjuruhan. Para petugas di Posko Terpadu Tragedi Kanjuruhan terkoordinasi langsung dengan pusat dan berada dibawah pengawasan dan kordinasi Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.
Dalam Posko Crisis Center Nahdlatul Ulama, membantu masyarakat dalam hal pencarian korban yang belum ditemukan, advokasi hukum, trauma healing, bantuan kesehatan maupun memberikan santunan kepada para korban.