JATIMTIMES - Tim Investigasi bentukan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dikabarkan sempat kesulitan untuk melakukan analisa terkait beberapa barang bukti yang telah berhasil diamankan petugas.
Sisi lain dari hasil penyelidikan Tim Investigasi itu disampaikan oleh Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo dalam berbagai kesempatan saat sesi jumpa pers.
Baca Juga : Soroti Tragedi Kanjuruhan, Media Asing Laporkan Peristiwa Langsung dari Malang
"Kemudian Labfor juga melakukan pemeriksaan dan menganalisa enam buah handphone," kata Dedi di hadapan awak media.
Dari enam buah handphone tersebut, diterangkan Dedi, tiga di antaranya sudah berhasil diidentifikasi oleh Tim Investigasi. Diketahui, tiga handphone tersebut milik korban dari kericuhan Kanjuruhan pada akhir pekan lalu, Sabtu (1/10/2022).
"Dari enam buah handphone tersebut berhasil di identifikasi, tiga handphone adalah milik korban," jelasnya.
Sedangkan tiga unit handphone lainnya, masih menurut Dedi, hingga beberapa waktu belakangan ini, petugas sementara masih belum bisa mengidentifikasi. Alasannya, Tim Investigasi dikabarkan kesulitan melakukan analisa lebih lanjut dikarenakan tiga handphone tersebut dalam kondisi ter-password.
"Tiga handphone lagi masih diproses, karena tiga handphone tersebut dipasword, jadi agak sulit," dalihnya.
Oleh karena itu, Tim Investigasi dikabarkan bakal melibatkan Tim Labfor guna mengidentifikasi lebih lanjut perihal tiga buah handphone yang sempat belum teridentifikasi tersebut. "Nanti akan didalami juga oleh tim labfor," ucap Dedi.
Sebagaimana yang telah diberitakan, selain mendalami handphone, Tim Labfor yang turut dilibatkan dalam Tim Investigasi juga akan menganalisa rekaman CCTV. Baik yang ada di area maupun di luar Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga : Rizky Billar Kabur Saat Polisi akan Olah TKP di Rumah Lesty, Diciduk Buk RT?
"Labfor juga masih bekerja mendalami dan menganalisa 32 titik CCTV yang ada di sekitar Stadion Kanjuruhan dan beberapa lokasi. Kemudian juga melakukan analisa terhadap 2 DVR," ucap Dedi.
Menurutnya, analisa CCTV tersebut dilakukan oleh Tim Investigasi untuk mengungkap sosok yang dianggap melakukan kerusakan di beberapa titik. "Tim Inafis juga nanti bekerjasama dengan Labfor. Setelah kita berhasil menganalisa dari seluruh CCTV, tim DVI akan melakukan identifikasi terkait terduga pelaku perusakan. Baik di dalam stadion maupun di luar stadion," terangnya.
Sementara itu, dari berbagai pertimbangan, Dedi menyebut ada kemungkinan untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lagi di Stadion Kanjuruhan.
"Olah TKP sangat dimungkinkan, ini dari Inafis juga sangat dimungkinkan (ada olah TKP lagi)," imbuhnya.
Dijelaskan Dedi, adanya olah TKP susulan tersebut dilakukan guna kepentingan penyidikan agar lebih komprehensif. "Dari analisa kita kan kejadian bukan hanya di dalam stadion, Tapi yang di luar stadion pun juga akan diungkap oleh tim ini. Jadi biar komprehensif," tukasnya.