JATIMTIMES - Syahrulloh (18), warga Dusun Penjalinan, Desa Gondanglegi Kulon Kabupaten Malang menjadi salah satu korban dalam tragedi nahas di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu. Menurut pengakuan pihak keluarga Syahrulloh, Abdul Syakur (42), keponakannya menjadi korban meninggal yang pertama diidentifikasi.
Syakur mengatakan, Sabtu (1/10/2022), Syahrulloh memang sempat berpamitan kepada keluarganya akan pergi ke Stadion Kanjuruhan untuk menyaksikan pertandingan Arema FC melawan Persebaya. Dirinya juga tidak ada firasat apapun terkait peristiwa yang menimpa saudara sepupunya itu.
Baca Juga : Warganet Ramaikan Tagar Tandatangani Petisi: Stop Penggunaan Gas Air Mata
"Ya tidak ada (firasat) karena pergi nonton Arema itu sudah memang seperti biasanya. Dan (Almarhum) Syahrulloh itu memang suka nonton Arema," ujar Syakur saat ditemui, Senin (3/10/2022).
Syakur mengaku, jenazah sepupunya adalah jenazah yang pertama kali dibawa keluar dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan. Sebab, setelah Syahrulloh dapat diidentifikasi, pihak keluarganya langsung menjemputnya ke RSUD Kanjuruhan.
"Jenazah yang pertama kali keluar dari Rumah Sakit Kanjuruhan. Saat itu, selain Syahrulloh, sudah ada 11 jenazah lain. Makanya sempat tidak terdata, karena kita bawa pulang duluan," terang Syakur.
Namun ia tidak dapat memastikan dimana tepatnya Syahrulloh menghembuskan nafas terakhir. Berdasarkan informasi yang ia terima, saat insiden di dalam Stadion Kanjuruhan mulai terjadi, Syahrulloh terpisah dari rombongan untuk menyelematkan diri masing-masing.
"Saat gas air mata ditembakkan, dan kondisinya mulai ricuh, rombongannya Syahrulloh ini terpisah. Lalu ada seseorang yang menemukan Syahrulloh sudah dalam kondisi tergeletak dan tidak sadarkan diri," jelas Syakur.
Mendapati kondisi tersebut, Syahrulloh lantas langsung dibawa ke RSUD Kanjuruhan. Dengan harapan bisa mendapatkan perawatan medis dan bisa tertolong. Namun kenyataan berkata lain, hingga akhirnya Syahrulloh menghembuskan nafas terakhir.
Baca Juga : Viral, Beredar Video Aremania Terjebak di Pintu Keluar Stadion Kanjuruhan
"Yang mengetahui (Syahrulloh) itu anak Dusun Ketawang. Hingga akhirnya nyambung melalui story WA yang tersebar, lalu saya segera menuju ke RSUD Kanjuruhan sekitar pukul dua belas lebih," jelas Syakur.
Setelah mendapati saudara sepupunya sudah tak bernyawa, beberapa waktu kemudian ia memutuskan untuk membawanya pulang. Hingga sekitar pukul 07.00 WIB, Minggu (2/10/2022), jenazah Syahrulloh akhirnya dikebumikan.
Mendapati peristiwa yang merenggut nyawa sepupunya itu, Syakur bersama keluarganya mengaku masih shock, dan belum bisa memutuskan langkah apa yang akan diambil ke depannya.
"Syahrul ini kan yatim sejak usia 7 tahun. Kalau saya melihat kejadian, saya tetap enggak terima. Pintu (tribun) ditutup dan ada tembakan air mata. Bisa disimpulkan enggak tahu maksudnya (panpel dan aparat keamanan). Tapi kalau dikembalikan lagi, semuanya adalah milik Allah, termasuk Syahrulloh," pungkas Syakur.