JATIMTIMES- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jatirogo menyerahkan bantuan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada kelompok Bangkit Budaya Desa Sidoharjo Kecamatan Senori Kabupaten Tuban, Rabu (28/9/2022).
Pemberian dan penyerahan bantuan uang senilai Rp. 25 juta berupa penyediaan sarana sanggar seni budaya yang mulai terkikis oleh zaman.
Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jatirogo Bayu Nugroho dalam serah terima kepada Ketua kelompok Seni Ketoprak Bangkit Budoyo didampingi oleh pejabat terkait.
"bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Perhutani terhadap kesenian budaya tradisonal, sehingga dengan bantuan ini seni budaya ketopkrak yang berada di wilayah kerja KPH Jatirogo semakin berkembang dan sukses," terangnya
Lanjut Bayu sapaan pendek Adm. KPH Jatirogo Bayu Nugroho menambahkan bahwa, Seni tradisional khususnya kesenian Ketoprak saat ini semakin sedikit bahkan hampir tidak ada. Sebab itu, kata Bayu, sebagai generasi muda punya kewajiban dalam melestarikan kesenian.
“Sebagai aset budaya bangsa Indonesia, tentu harus bisa diwariskan anak cucu kita, agar masih dapat menyaksikan kesenian tradisional ketoprak,” tambahnya.
Di kesempatan itu, Ketua Kelompok Bangkit Budaya Hermanto menyampaikan, ungkapan syukur dan terima kasih kepada Perhutani.
“Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Perhutani KPH Jatirogo atas bantuan yang telah diberikan untuk mengembangkan seni budaya diwilayah kami, yakni masyarakat desa hutan desa Sidoharjo," ungkapnya
Diharapkan dengan bantuan tersebut dapat dipergunakan sebaik mungkin, dan bisa bermanfaat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan.
Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Distribusikan Dana ZIS Kota Malang Bagi Masyarakat yang Membutuhkan
"Semoga Perhutani KPH Jatirogo semakin Jaya, hutannya aman, lestari dan semakin jaya,” harap Hermanto kepada perhutani.
Terpisah Camat Senori Minto Ikhtiar mengapresiasi atas kepedulian Perhutani kepada pelaku Seni tradisional di wilayah Senori.Diakui meski keberadaan kelompok Bangkit Budaya desa Sidoharjo di desa yang mempunyai kekayaan Minyak dan Gas (Migas) yang dikelola PT Pertamina, dan keberadaan cukup lama berdiri, faktanya lapangan justru perhutani yang menunjukkan kepeduliannya.
"Kami sangat apresiasi kepedulian Perhutani terhadap Seni budaya tradisional untuk terus ada dan berkembang di masa -masa mendatang," tutup camat Senori Minto Ikhtiar. (*)