JATIMTIMES - Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) sebagai badan otonom atau banom Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diharapkan menjadi pilar utama dan garda terdepan untuk menyukseskan PPP meraih kemenangan di Pemilu 2024.
Namun tidak demikian dengan situasi dan kondisi GPK Jatim saat ini. GPK Jatim dianggap mengalami stagnan dan roda organisasi tidak berjalan dengan baik.
Baca Juga : Empat Hari Berlangsung, Pemprov Jatim Bebaskan PKB 1.315 Wajib Pajak
Hal tersebut membuat DPC GPK se-Jatim menggelar pertemuan yang diterima Ketua DPW PPP Jatim Hj Mundjidah Wahab serta dihadiri Plt Ketua Umum PP GPK Imam Fauzan Amir Uskara.
Dari pertemuan disampaikan bahwa GPK Jatim tak mampu membangun sinergi dengan partai sebagai rumah tempat bernaung dalam membangun nilai perjuangan umat dan memperjuangkan cita-cita luhur PPP.
"GPK Jatim tidak pernah melakukan konsolidasi ke bawah yang berakibat PC (pengurus cabang) tidak terurus dan jalan sendiri-sendiri," terang Ketua PC GPK Kabupaten Kediri Ulul Albab kepada Ketua DPW PPP Jatim Hj Mundjidah Wahab yang juga bupati Jombang.
Selain itu, program kerja tidak jalan. Bahkan mirisnya lagi,mayoritas pengurus harian PW GPK Jatim tidak aktif. Secara khusus, Ketua PW GPK Jatim Muhammad Khozin juga dinilai sudah tidak fokus mengurus organisasi dan terkesan jalan sendiri.
Ditambahkan Ketua GPK Bojonegoro Imam Mualim, stagnasi organisasi GPK Jatim terbukti saat rencana MLB GPK di Jakarta. Muhammad Khozin yang hadir di forum tersebut tidak melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai ketua PW GPK Jatim dengan tidak menyampaikan atau tidak menyosialisasikan agenda MLB ke PC GPK se-Jatim sehingga PC GPK se-Jatim tidak mengetahui sama sekali tentang agenda MLB tersebut.
"Bagaimana PW bisa mewakili aspirasi PC jika undangan saja tidak tersosialisasikan dengan baik," ucapnya.
Dalam pertemuan, PW GPK Jatim sudah berjanji akan melaksanakan muswilub (musyawarah wilayah luar biasa) setelah agenda Rapimnas PP GPK. Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda PW GPK Jatim akan memenuhi janji-janjinya.
Bahkan PC GPK se-Jatim menyatakan tiga sikap atas kepemimpinan Ketua PW GPK Jatim
Muhammad Khozin, yakni:
Baca Juga : Kriteria Pendamping Puan Maharani Jika Maju Capres 2024
1. Menyatakan mosi tidak percaya kepada Muhamad Khozin selaku ketua PW GPK Jatim dan menolak seluruh kebijakan yang akan diputuskan di kemudian hari.
2. Menuntut kepada PP GPK agar segera memberhentikan Muhammad Khozin dari jabatan ketua PW GPK Jatim dan meminta kepada PP GPK untuk menunjuk pelaksana tugas (plt) ketua GPK Jatim yang bertugas untuk melaksanakan muswilub GPK Jatim di bulan September 2022.
3. Meminta kepada DPW PPP Jatim agar menfasilitasi pelaksanaan muswilub pada bulan September 2022.
Ketua GPK Bojonegoro Imam Mualim menyebutkan bahwa mosi tak percaya terhadap PW GPK Jatim merupakan suara kader akar rumput yang peduli kondisi organisasi. "Harapan kami, ke depan leader yang memimpin bisa berkolaborasi dengan pimpinan partai ebagai badan otonom. Harus satu komando," ucapnya.
Dalam pertemuan PC GPK se-Jatim dengan ketua DPW PPP Jatim, disepakati kepemimpinan PW GPK Jatim diambil alih PP GPK dengan melaksanakan dua agenda terdekat. Yakni rapimwil berlanjut muswilub. Pelaksanaan diambil alih PP GPK dengan difasilitasi DPW PPP Provinsi Jatim pada 9 Oktober 2022.