JATIMTIMES – Mahalnya harga BBM (Bahan Bakar Minyak) tentu membuat masyarakat pemilik kendaraan semakin pusing. Namun, siswa di salah satu SMK di Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, justru mendapat inspirasi untuk menciptakan kendaraan yang tidak bergantung dengan mahalnya BBM.
Mereka berhasil menciptakan kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar dari gas LPG. Bahkan dengan gas LPG ukuran 3 kg, kendaraan roda 3 yang didesain sedemikian rupa ini mampu menempuh jarak hingga radius 300 km dengan kecepatan maksimal 80 km per jamnya.
Baca Juga : Angin Lembut Semerbak Minyak Wangi Akan Mencabut Ruh Orang-Orang Beriman Jelang Hari Kiamat
Tidak hanya itu, sejumlah siswa juga berhasil menciptakan motor dengan bahan bakar Hybrid, yakni motor yang menggunakan energi listrik. Tidak hanya ramah lingkungan, motor hypbrid ciptaan siswa SMK Teknologi Balung ini juga lebih efisien. Mereka merangkai dan memadukan tenaga mesin dengan listrik.
Deni Setiawan salah satu siswa yang ikut merancang kendaraan dengan bahan bakar gas LPG dan juga listrik, kepada wartawan mengatakan, bahwa kendaraan yang mereka ciptakan masih belum digunakan untuk umum, tapi digunakan sebagai operasional sekolahnya.
Untuk motor yang diciptakan jenis Hybrid, Deni mengatakan, bahwa kendaraan tersebut lebih efisien karena ada perpaduan antara mesin dengan baterai penyimpan listrik. Saat kendaraan digunakan, ketika energi baterai sudah penuh, mesin bisa dimatikan mengalihkan pendorong kendaraan menggunakan tenaga listrik.
“Untuk kendaraan hybrid ini, kami memadukan tenaga mesin dengan tenaga listrik, saat kendaraan berjalan menggunakan mesin, baterai penyimpan energi listrik juga terisi. Saat energi di baterai sudah penuh, mesin bisa dimatikan dan diganti dengan tenaga listrik, jadi penggunaan BBM nya lebih hemat,” ujar Deni mewakili teman-temannya.
Baca Juga : Hukum Arisan dengan Biaya Admin, Apakah Termasuk Riba?
Ahmad Ashari selaku guru pembimbing yang ikut mendampingi siswa ketika mempraktikkan mengendarai motor dengan bahan bakar LPG dan motor Hybrid menyatakan, inovasi dan karya siswa ini sengaja dikembangkan sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil sekaligus alternatif ditengah mahalnya harga BBM.
“Memang kendaraan dengan bahan bakar gas LPG dan kendaraan hybrid ini hanya sebagai kendaraan operasional sekolah. Namun inovasi ini tetap kami kembangkan, sebagai alternatif salah satu upaya mengurangi pemakaian bahan bakar fosil dan alternatif ditengah mahalnya harga BBM,” pungkas Ashari. (*)