JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji memimpin langsung jalannya mediasi antara pihak perwakilan warga Perumahan Griyashanta, warga Perumahan Griyashanta Eksekutif dan SD Insan Amanah Malang terkait penutupan akses jalan dengan portal di sekitar kawasan sekolah.
Mediasi dilakukan di salah satu ruangan SMP Insan Amanah. Di mana dalam ruangan tersebut dipertemukan antara perwakilan warga RW 04 Kelurahan Jatimulyo Heru Setyo Sanyoto, warga RW 12 Kelurahan Mojolangu Prasetyo Adi dan Kepala Sekolah SD Insan Amanah Suhardini Nurhayati.
Setelah kurang lebih satu jam berlangsung, akhirnya mediasi selesai dan Sutiaji langsung memberikan solusi atas permasalahan yang telah terjadi. Solusi terbaik yang diberikan oleh Sutiaji yakni membuka semua portal yang berada di sekitar SD Insan Amanah Malang untuk akses umum di waktu-waktu tertentu.
Baca Juga : Pasca Kenaikan BBM, Pemkab Bersama Polres 50 Kota Gelar FGD, Ini Tujuannya
"Sudah clear bahwa kita kembalikan fungsi jalan sebagaimana fungsinya, jadi karena kemarin itu ada faktor-faktor untuk menjaga keamanan supaya tidak ada kecelakaan, tapi kita kembalikan seperti semula, pagi buka sore tutup," ungkap Sutiaji kepada JatimTIMES.com, Kamis (8/9/2022).
Menurutnya, akses jalan keluar-masuk di sekitar SD Insan Amanah yang melalui Perumahan Grishanta Eksekutif dan Perumahan Griyashanta merupakan jalan umum. Terlebih lagi kata Sutiaji, berdasarkan site plan yang ada, Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) di kedua perumahan sudah diserahkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
"Karena jalan itu digunakan untuk umum, ini sudah ada pembukaan dari wilayah di RW 12 Griyashanta Eksekutif sudah clear, selanjutnya nanti kita buka bersama-sama sambil kita buat rekaya lalu lintas," jelas Sutiaji.
Pasalnya, menurut Sutiaji alasan dari kedua belah pihak perwakilan warga Perumahan melakukan penutupan dengan memasang portal di sekitar SD Insan Amanah untuk menjaga keamanan lingkungan.
Pihaknya pun mengatakan bahwa telah disepakati, setelah pembukaan portal di kedua Perumahan dibuka, diberikan waktu 10 hari untuk merumuskan skema pengaturan rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut.
"Kebutuhan rambu akan kami suplai, nanti sudah ada Dishub nanti akan memfasilitasi semua. Dan butuh waktu dua belah pihak tadi 10 hari untuk manajemen itu semua," terang Sutiaji.
Lebih lanjut, orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang itu juga berharap, untuk menjaga lingkungan sekitar tetap aman agar dilakukan sterilisasi orang yang keluar-masuk di kawasan tersebut. Misalnya dengan pemberian kartu ke setiap orang yang masuk di kawasan dua perumahan tersebut.
Sementara itu, perwakilan warga RW 12 Kelurahan Mojolangu Prasetyo Adi mengatakan, bahwa solusi yang diberikan oleh Sutiaji cukup bagus untuk kepentingan bersama. Pihaknya pun mengakui akan mengikuti arahan dan imbauan dari Sutiaji.
Setelah dilakukan pembukaan portal di wilayah RW 12 Kelurahan Mojolangu, pihaknya berharap agar pengaturan rekayasa lalu lintas dapat segera dirumuskan agar dapat dirasakan manfaatnya untuk semua orang.
"Prinsipnya adalah alur lalu lintas itu mengalir supaya tidak terjadi kemacetan, kalau soal kecelakaan itu wajar. Kita itu tetangga tidak mau ribut, alhamdulillah sudah terpecahkan," kata Prasetyo Adi.
Baca Juga : Pelajar di Kota Malang Jadi Korban 'Eksibisionisme' Pria Paruh Baya di dalam Angkot
Selanjutnya, perwakilan warga RW 04 Kelurahan Jatimulyo Heru Setyo Sanyoto mengatakan bahwa antara kedua belah pihak baik dari perwakilan warga Perumahan Griyashanta dan Perumahan Griyashanta Eksekutif telah bersepakat untuk membuka portal.
"Jadi kita sepakat memang untuk membuka di jam-jam tertentu, memang kita fungsikan memang jalan ini sudah diserahkan ke Pemkot, jadi kita harus buka," ujar Heru.
Pihaknya pun akan berkoordinasi lebih lanjut jika ke depan akan diterapkan kartu bagi orang yang keluar-masuk melalui Perumahan Griyashanta Eksekutif maupun Perumahan Griyashanta demi kemanan bersama.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Insan Amanah Suhardini Nurhayati mengucapkan terima kasih atas kebijaksanaan dan solusi terbaik yang diberikan oleh Sutiaji untuk menengahi permasalahan yang terjadi.
"Alhamdulillah mediasi berlangsung cukup baik dan semoga harmoni sudah terjalin tadi seterusnya seperti itu, karena anak-anak ini butuh pendidikan karakter ya, lah ini sudah dicontohkan dah rukun ini," ujar Suhardini.
Pihaknya juga mengaku bersedia membongkar bangunan untuk berteduh bagi wali murid yang menjemput anaknya. Pasalnya hal itu sesuai arahan Sutiaji dan untuk memperlancar arus jalan.
"Kalau itu saya manut, karena ini kan jalan sebenarnya itu kemarin orang tua itu biar tidak terlalu panas, tapi kalau harus dibongkar ya dibongkar," tandas Suhardini.
Sebagai informasi, dalam mediasi tersebut hadir pula Sekretaris Daerah (sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Suwarjana, serta perwakilan dari pihak Polsek Lowokwaru dan Koramil Lowokwaru.