JATIMTIMES - Rumah Sedekah NU mewujudkan impian Putri Anggita (15 tahun) untuk menempuh pendidikan. Yakni dengan membantu membayar biaya seragam yang sebelumnya tak mampu dibayar orang tua siswi tersebut.
Salah satu pengurus Rumah Sedekah NU Agus Susanto mengatakan pihaknya menerima laporan dari salah satu relawan bahwa ada anak kelas VII SMK Negeri 2 Kota Malang yang kesulitan membayar tanggungan seragam sekolah.
Baca Juga : Dorong Tumbuh Kembang Anak, Avian Brands dan Graha Bangunan Sukses Gelar Lomba Mewarnai Painting Class
Menanggapi laporan tersebut, Agus beserta tim langsung mendatangi SMK Negeri 2 yang berada di Jalan Veteran Kota Malang. Sebelumnya, tim juga menjemput Yudhianto (52) atau ayah Putri Anggita, siswi kelas VII yang tak mampu membayar uang seragam.
“Setelah mendapat info dari guru dan inisiator Rumah Sedekah NU Gus Shodiq (KH Noor Shodiq Askandar), saya langsung menindaklanjuti. Karena Rumah Sedekah NU berupaya untuk respons cepat dalam hal sosial atau kepada mereka yang membutuhkan,” kata Agus kepada JatimTIMES, Senin (5/9/2022).
Dari survei yang dilakukan oleh relawan, memang Putri Anggita disebut layak untuk mendapatkan bantuan. Sebab, ayahnya, yakni Yudhianto, dalam dua bulan ini baru bekerja sebagai kuli bangunan. Sementara di Kota Malang, Anggita dan orang tuanya numpang tinggal di rumah saudaranya.
“Mereka memang layak dibantu karena ayahnya sendiri bekerja sebagai kuli bangunan. Sementara Anggita sendiri anak pintar. Dia diterima di sini (SMK Negeri 2 Kota Malang) lewat jalur prestasi dan kebetulan mereka hanya kesulitan untuk bayar seragam. Dan mungkin kebijakan sekolah memang harus dilunasi,” papar Agus.
Pria yang juga memiliki usaha kuliner ini pun berharap setelah uang seragam lunas, Putri Anggita tidak lagi canggung atau malu untuk sekolah. Sebelumnya, Agus mendapat informasi bahwa siswi tersebut sempat malu selama satu minggu karena tidak memiliki seragam.
“Dari informasi yang saya dapat, Putri Anggita ini sempat malu karena tidak punya seragam. Ini agak memprihatinkan. Tapi sekarang sudah selesai dan saya harap Putri Anggita dapat melanjutkan pendidikannya dengan baik dan prestasi terus ditingkatkan,” kata Agus.
Sementara itu, Yudhianto merasa lega karena uang seragam yang sejauh ini menjadi beban dirinya telah lunas terbayarkan. Dia pun lega karena putri pertamanya itu tetap mendapatkan pendidikan.
“Ya alhamdulillah lega bisa terbayarkan. Terima kasih kepada Rumah Sedekah NU,” ucap Yudhianto yang terlihat seperti tidak bisa berkata-kata setelah uang seragam anaknya lunas dibayar Rumah Sedekah NU.
Yudhianto menceritakan bahwa dirinya terpuruk setelah diterpa pandemi covid-19 dua tahun lalu. Saat itu ia masih bekerja di bidang entertainment atau lebih tepatnya di bidang lighting.
“Saat diterpa covid-19 ini, saya terpuruk dan sampai kesulitan untuk bayar seragam sekolah anak saya. Lalu saya kerja seadanya, seperti nguli saat ini,” ucap Yudhianto dengan nada lirih.
Baca Juga : Tugu Tirta Beri Pengalaman Berkesan di Hari Pelanggan Nasional 2022
Yudhianto pun saat di SMK Negeri 2 Kota Malang berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada Rumah Sedekah NU karena membantu keluarganya. Terutama anaknya yang bisa kembali sekolah tanpa rasa malu.
“Terima kasih Rumah Sedekah NU. Semoga tambah besar, tambah bermanfaat bagi orang banyak. Saya sampai tidak tahu harus mengucap bagaimana lagi,” kata Yudhianto.
Di sisi lain, Putri Anggita mengaku senang karena bisa mengambil seragam yang sejauh ini belum bisa didapatkan. Sebelumnya, ia masih mengenakan seragam SMP untuk masuk di SMK Negeri 2 Kota Malang.
“Senang karena sudah bisa ambil seragam. Sebelumnya masih pakai seragam SMP,” kata Putri Anggita.
Siswi berprestasi yang masuk ke SMK Negeri 2 Kota Malang melalui jalur prestasi ini mengaku sangat terbantu dengan adanya Rumah Sedekah NU. Dia sudah bisa mendapatkan seragam sekolah seperti abu putih, batik, seragam jurusan, atribut lengkap dan seragam olahraga.
“Saya bersyukur dan terima kasih banyak kepada Rumah Sedekah NU karena saya kira-kira sebulan lalu masih pakai seragam SMP,” kata Putri Anggita.
Sebagai informasi, Rumah Sedekah NU membantu Putri Anggita untuk melunasi biaya seragam sekolah sebesar Rp 2 juta. Rinciannya Rp 1 juta 600 ribu untuk biaya seragam yang dibayarkan ke sekolah, kemudian ditambah Rp 400 ribu untuk biaya menjahit seragam sekolah tersebut.
Agus Susanto sebagai perwakilan Rumah Sedekah NU langsung memberikan bantuan tersebut dan dibayarkan kepada sekolah. Sementara biaya untuk menjahit seragam juga langsung diberikan kepada Putri Anggita dan disaksikan kedua orang tuanya.