JATIMTIMES - Kisah perjuangan Indonesia tidak pernah habis jika dikupas. Salah satunya yakni eks tawanan Jepang yang dilepaskan sekutu kemudian bergabung dengan Belanda. Mereka adalah warga pribumi yang bergabung dengan pasukan KNIL atau tentara kerajaan Hindia-Belanda. Mereka dikenal kejam meski harus melawan bangsanya sendiri.
Pasukan tersebut kemudian dinamakan batalyon Andjing Nica adalah unit tempur Belanda yang berisikan pribumi. Mereka dikenal lebih Belanda dari orang Belanda asli. Unit ini memiliki lambang anjing menyalak. Para pejuang menjuluki mereka anjing Belanda. Namun hinaan ini membuat unit ini justru terkenal. Unit ini dibentuk di masa bersiap setelah Jepang menyerah. Anggota unit ini adalah pribumi yang pernah menjadi KNIL.

Selama agresi Belanda, pasukan ini sangat diandalkan oleh Belanda. Karena mereka lebih menguasai medan dan wilayah. Unit ini terkenal kejam dan tak takut melawan para pejuang. Bahkan mereka beberapa kali menjadi ujung tombak Belanda saat melakukan operasi.
Kesaksian dari pejuang yang tertangkap mengatakan, mereka tak segan memukuli para pejuang, ada pejuang yang dipaksa memakan lambang Merah Putih di baju. Lucunya mereka pernah menampilkan kesenian kuda lumping ketika merayakan HUT batalion di tahun 1947.
Setelah perundingan damai, unit ini diberi pilihan untuk bergabung dengan TNI atau Belanda. Setidaknya Pemerintah Indonesia berbaik hati dengan tidak menyakiti mantan anggota KNIL. Di Eropa, kebanyakan kolaborator akan dihukum bahkan eksekusi, seperti setelah perang dunia ke-2 berakhir.