JATIMTIMES - Bupati Malang HM Sanusi optimistis jika di tahun 2023 nilai perputaran uang di wilayah pemerintahannya akan mengalami peningkatan yang signifikan. Hal itu menyusul adanya rencana pembangunan sekaligus dibukanya kampus perguruan tinggi di Kabupaten Malang.
"Di bidang pendidikan pada tahun 2023 akan dibangun beberapa universitas. Pada tahun depan nanti, (perguruan tinggi) sudah tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Malang," ulasnya.
Baca Juga : Sempat Ngadat hingga 6 Bulan, SRG di Kabupaten Malang Bakal Beli Gula dari Petani Seharga Rp 11.500
Dijelaskan Sanusi, pembangunan perguruan tinggi di Kabupaten Malang tersebut melibatkan Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Negeri Malang (UM), dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Rinciannya, UB berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan di Kecamatan Kepanjen, Unisma di Kecamatan Karangploso, UMM di Kecamatan Dau, UM di Kecamatan Pakis, dan terakhir UIN Maulana Malik Ibrahim akan membangun di Kecamatan Turen.
"Universitas yang besar-besar sudah membangun di Kabupaten Malang, sehingga nanti masyarakat bisa memanfaatkan dari sisi ekonominya," imbuh Sanusi.
Sektor ekonomi yang bisa mendongkrak perputaran uang di Kabupaten Malang tersebut, dijelaskan Sanusi, yakni meliputi sektor konsumsi maupun non konsumsi. Seperti misalnya, tempat kost hingga makanan sehari-hari.
"Setiap mahasiswa pasti membutuhkan makan, butuh tempat kos dan butuh berbelanja. Jadi bisa dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan ekonomi," jelasnya.
Baca Juga : Kabupaten Blitar Sukses Gelar Kejurda Robotik, Pemprov Jatim Beri Apresiasi
Orang nomor satu dijajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini menjabarkan, dari perhitungan awal diperkirakan akan ada sekitar 100 ribu mahasiswa yang akan menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang dibangun di Kabupaten Malang.
"(Dalam setahun, red) akan ada sekitar 100 ribu mahasiswa di Kabupaten Malang, kalau setiap satu orang mahasiswa butuh (menghabiskan, red) satu juta, kemungkinan per tahun akan ada Rp 100 miliar uang yang beredar di Kabupaten Malang," pungkas Bupati Malang.