JATIMTIMES - Selama bulan Januari hingga Juni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat ada 78 kejadian bencana dan musibah. Bersyukurnya pada bulan Juli ini nihil bencana di Kota Batu.
“Alhamdulillah bulan Juli tahun 2022 ini tidak ada bencana,” Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu. Karena itu BPBD Kota Batu juga berfokus pada bencana non alam yakni Penyakit Mulut dsn Kuku (PMK) yang masih dalam penanganan.
Baca Juga : Ratusan Titik Proyek Dana Hibah dari Pemprov Jatim, Fokus pada Insfrastruktur Pedesaan di Bangkalan
Nihilnya bencana di Kota Batu pada bulan Juli juga ditengarai cuaca yang mendukung. Yakni musim kemarau, meski diselingi turun hujan namun hanya beberapa kali dalam bulan Juli.
“Alhamdulillah faktor cuaca bersahabat,” ucap Agung, Senin (29/8/2022). Meski demikian saat ini BPBD Kota Batu tetap waspada pada kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak musim kemarau pada bulan Agustus mendatang khususnya di Kota Batu. Namun hingga hampir di penghujung Agustus nihil karhutla.
“Karhutla yang perlu diwaspadai di Kota Batu saat musim kemarau. Diprediksi puncak musim kemarau bulan Agustus ini, bencana yang perlu diwaspadai kebakaran hutan dan lahan,” tambah Agung.
Sementara itu 6 bulan terakhir BPBD Kota Batu mencatat 78 kejadian bencana dan musibah terdapat bencana tanah longsor, banjir, dan angin kencang. Rinciannya 31 kejadian tanah longsor, disusul 13 kejadian banjir, dan 12 kejadian angin kencang.
“Selama enam bulan terakhir itu sejak bulan Januari sampai Juni. Di mana 6 bulan ini intensitas hujan tinggi sehingga menyebabkan tanah longsor,” terang Agung.
Sedangkan musibah yang mendominasi adalah kebakaran bangunan sebanyak 9 kejadian. Disusul pohon tumbang 7 kejadian, bangunan roboh 5 kejadian dan kecelakaan 1 kejadian.
Baca Juga : Didominasi Perempuan, Data Pemilih Pemilu di Kabupaten Malang Bertambah 1.865
Pada bulan Januari terdapat 10 bencana dan 6 musibah. Februari ada 8 bencana dan 5 musibah. Maret masih didominasi 9 kejadian bencana dan 6 kejadian musibah.
Lainnya bulan April merupakan puncak kejadian tertinggi dalam kurun 6 bulan. Yakni terdapat 21 kejadian bencana dan 2 musibah. Setelah itu dalam dua bulan terakhir kejadian mulai menurun.
Pada Mei hanya terjadi 4 kejadian bencana dan 3 kejadian musibah. Dan Juni hanya ada 4 kejadian bencana. “Dari kejadian itu terbanyak di daerah Kecamatan Bumiaji,” ujar Agung.
Di Kecamatan Bumiaji terjadi 35 kejadian. Disusul Kecamatan Batu sebanyak 27 kejadian. Dan Kecamatan Junrejo ada 16 kejadian.