JATIMTIMES - Insiden kebakaran marak terjadi di Kabupaten Malang. Terbukti, sejak awal Agustus 2022 tercatat si jago merah sudah mengamuk sebanyak 6 kali. Terbaru, insiden kebakaran terjadi di Kecamatan Kasembon, Jumat (26/8/2022) malam.
"Tidak ada korban jiwa, untuk penyebab kebakaran masih didalami oleh petugas kepolisian," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Goly Karyanto saat dikonfirmasi Jatim Times, Sabtu (27/8/2022).
Baca Juga : Sharing Strategi Komunikasi, Diskominfo Kaltim Kepincut Inovasi JatimTIMES
Meski tidak menelan korban jiwa, lanjut Goly, insiden kebakaran yang terjadi pada tempat oven tembakau seluas 6 x 6 meter tersebut menyebabkan kerugian mencapai puluhan juta.
"Berdasarkan laporan yang kami dapat di lapangan, kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta," terangnya.
Guna menjinakkan api, masih menurut Goly, pihaknya menerjunkan 3 unit pemadam kebakaran untuk memadamkan api di tempat oven milik Heri Cahyono tersebut. "Kebakaran baru bisa dipadamkan sekitar 2 jam setelah kebakaran terjadi," imbuh Goly.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, insiden kebakaran yang terjadi di Kecamatan Kasembon tersebut merupakan insiden kebakaran keenam di sepanjang Agustus 2022. "Sejak awal Agustus sudah ada 6 kejadian kebakaran. Jumlah kebakaran di bulan ini bisa saja bertambah, mengingat saat ini masih tanggal 27," terang Goly.
Keenam kejadian kebakaran di sepanjang Agustus tersebut, dijelaskan Goly, terjadi di Kecamatan Karangploso, Pakis, Lawang, Wonosari, Bululawang, dan terakhir di Kecamatan Kasembon.
Baca Juga : Eks Polwan Viral, Dimutasi Gara-Gara Tak Mau Bebaskan Tersangka Kasus Pemerkosaan
"Selain diduga karena korsleting listrik, kebakaran yang terjadi juga dipicu karena faktor keteledoran. Dari 6 kejadian, 2 diantaranya diduga terjadi saat korban masak di dapur," ulas Goly.
Kendati kejadian kebakaran marak terjadi di Kabupaten Malang, namun pria yang identik mengenakan kaca mata ini memastikan jika insiden kebakaran yang terjadi tidak sampai menelan korban jiwa.
"Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materil saja. Kalau dari data kami, dari 6 kejadian kebakaran itu kerugiannya mencapai kisaran Rp 320 juta," pungkasnya.