JATIMTIMES - Hasil produksi kopi di Kabupaten Malang, ternyata masih menjadi salah satu produk perkebunan unggulan di Jawa Timur. Baik dari segi kwalitas dan kwantitasnya. Namun, masih banyak pekerjaan rumah atau PR yang harus dilakukan untuk pengembangan produksi kopi.
Dari segi kualitas, kopi hasil produksi Kabupaten Malang sudah banyak terkenal di berbagai daerah. Salah satunya yang disebut sebagai kopi Amstirdam, atau Ampelgading, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo dan Dampit.
Baca Juga : Tarif Ojol Akan Berubah 29 Agustus Mendatang, Berikut Rinciannya
Sementara dari segi kuantitas, tercatat ada penambahan jumlah produksi setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, produksi kopi di Kabupaten Malang meningkat sekitar 3.000 ton setiap tahun.
"Tahun lalu kita kurang lebih sekitar 13.000 ton, tahun ini kan masih berjalan, ini sudah 15.000 ton. Dan trennya memang setiap tahun masih meningkat," ujar Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Avicenna Medisica Sani Putera.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan upaya untuk mendorong petani agar jumlah produksi kopi bisa terus meningkat. Dalam hal ini pihaknya juga konsisten melakukan pendampingan kepada para petani.
"Kita selalu push, jadi petani-petani kopi itu selalu mengekfektifkan metodenya, menambah luas tanam, penyuluh itu kita dampingi terus, supaya trennya (terus) naik," terang Avicena.
Selain itu dari catatannya, saat ini juga telah ada beberapa kecamatan lain yang menyusul Amstirdam. Artinya sudah mulai dikenal sebagai daerah penghasil kopi. Yakni di Wonosari, Lawang dan Singosari.
Menurutnya, hal tersebut juga menjadi bukti bahwa kopi memang menjadi salah satu potensi Kabupaten Malang yang masih terus berkembang. Mengingat kondisi geografis di Kabupaten Malang, masyarakat juga masih cenderung menggeluti perkebunan.
Baca Juga : Kasus Laporan Edit Foto Wabup Tulungagung, Dua Saksi Diperiksa Polisi
"Potensinya masih tinggi, dan masih bisa ditingkatkan lagi, kita akan efektifkan lagi, memang masyarakat lebih tertarik di bidang perkebunan, terlebih di komoditas kopi," pungkas Avicena.
Di Kabupaten Malang sendiri menurutnya masih didominasi kopi jenis robusta. Hal tersebut dipengaruhi kondisi geografis di Kabupaten Malang yang tidak seluruhnya berada di ketinggian.
"Paling banyak robusta, kalau arabika kan liat kondisi geografisnya," jelasnya.
Sementara itu terkait kopi, Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto sebelumnya mengusulkan agar kebutuhan kopi di lingkungan Pemkab Malang bisa menggunakan hasil produksi kopi lokal. Hal itu juga mengingat produksi kopi yang melimpah di Kabupaten Malang.