JATIMTIMES - Lonjakan kasus covid-19 kembali terjadi di China. Kasus tertingginya setelah tiga bulan terjadi pada Rabu (17/8/2022). Akibat lonjakan itu, pemerintah di salah satu kota di China, yakni Xiamen, melakukan tes swab pada ikan dan hewan.
Dikutip dari The Straits Times, kasus covid-19 di China tercatat mencapai 3.424 infeksi pada Rabu. Jumlah itu mengalami lonjakan dari 2.888 kasus sehari sebelumnya. Dari 3.424 kasus, sebanyak 2.018 berasal dari Provinsi Hainan.
Baca Juga : Kinerja Impresif Ekonomi Nasional Persembahan Terbaik pada HUT Ke-77 RI di Tengah Krisis Global
Untuk mengetahui sumber lonjakan kasus covid-19 kali ini, pemerintah salah satu kota China melakukan tes hasil panen nelayan. Kota tersebut adalah Kota Xiamen. Pemerintah kota ini mulai menguji nelayan dan hasil tangkapan mereka, termasuk ikan, terkait virus corona.
Dikutip melalui berbagai sumber, Kota Xiamen menilai penting untuk mengetes pekerja dan barang-barang yang mereka bawa. Tes swab pada mulut ikan dan bagian bawah kepiting. Sebab, dimungkinkan terdapat nelayan yang melakukan perdagangan tidak resmi dengan melakukan kontak dengan kapal asing di laut.
“Saat ini, seluruh masyarakat di Kota Xiamen perlu menjalani tes asam nukleat dan hasil tangkapan ikan juga harus diuji,” ungkap seorang pekerja di biro pengembangan lautan Xiamen.
Kebijakan ini membuat kontroversi di media sosial, mengingat sejumlah video yang menunjukkan ikan menjalani tes swab meramaikan dunia virtual.
“Tangkapan hari ini! Tidak peduli entah Anda muda, tua, ikan, atau kepiting, tak bisa kabur dari kebijakan nol-covid China dan tes asam nukleat,” ujar salah satu pengguna Twitter.
Baca Juga : Makanan Ini Tingkatkan Kecerdasan Otak, Praktikkan Cara Konsumsinya
Sedangkan Pemerintah Provinsi Hainan membangun empat rumah sakit lapangan sampai pada Senin (16/8/2022). Pemerintah juga menyediakan lebih dari 7.000 kasur untuk pasien covid-19.
Selain itu, lebih dari 2.000 pegawai medis dari Shanghai, Shandong, Guanxi, dan sejumlah provinsi lain dikerahkan ke Hainan.
