JATIMTIMES - Pemeliharaan infrastruktur jalan masih menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Terutama jalan-jalan yang memang terdapat kerusakan. Apalagi jika sebenarnya telah diagendakan, namun harus tertunda karena pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Romdhoni mengatakan, menjelang momen perubahan anggaran keuangan (PAK), pihaknya sudah mendaftar sejumlah pekerjaan pemeliharaan jalan. Dimana dalam daftar tersebut juga mempertimbangkan skala prioritas.
Baca Juga : Dishub Kota Malang Targetkan Empat Bus Macito Baru Beroperasi Awal 2023
"Daftar kegiatan sudah kita list, mengenai dapatnya berapa, tergantung anggarannya disini. Sesuai urutan prioritas, nanti akan jadi pertimbangan untuk ngisi kegiatan di perubahan anggaran keuangan," ujar Romdhoni.
Romdhoni menyebut, prinsipnya semua jalan yang rusak adalah menjadi prioritas untuk dikerjakan. Sebab antara satu ruas jalan dengan lainnya, juga memiliki keterkaitan. Termasuk mempertimbangkan strategis tidaknya jalan tersebut.
"Semua yang jalan rusak jadi prioritas. Nanti anggarannya sampai dimana akan kita rangking, menyangkut kondisi, strategis jalannya terus juga mempertimbangkan pemerataan (pembangunan) kita di wilayah di Kabupaten Malang," jelas Romdhoni.
Berdasarkan catatannya, dalam PAK mendatang, Dinas PU Bina Marga mengusulkan sejumlah pekerjaan pemeliharaan jalan yang nilainya kurang lebih mencapai Rp 60 Milyar. Namun dalam perencanaannya dirinya juga tidak ingin gegabah. Artinya, ia tetap mempertimbangkan waktu pelaksanaan setelah PAK yang relatif lebih singkat.
Baca Juga : Air Terjun Gunung Uhud Disebutkan Nabi, Pertanda Kiamat?
"Sebagai tambahan pertimbangan, usulan itu daftar sekitar Rp 60 milyaran. Karena pertimbangan waktu juga. Artinya banyak pekerjaan yang diperhitungkan selesai di sisa waktu yang ada," terang Romdhoni.
Sementara itu sebagai informasi, salah satu ruas jalan yang dinilai cukup strategis adalah di ruas Krebet Bululawang menuju Gondanglegi. Selain bisa digunakan sebagai akses menuju wisata di Malang Selatan, jalan tersebut juga cukup strategis bagi akses ekonomi masyarakat. Hal itu terlihat dari tingkat lalu lintas yang relatif tinggi.
