JATIMTIMES - Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) tahap II pada hewan ternak sapi di Kota Batu sudah berlangsung sejak 25 Juli silam. Hingga 10 Agustus 2022, capaiannya sudah mencapai 93,79 persen.
Pada 25 Juli lalu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terjun langsung melihat proses vaksinasi PMK tahap II di Kota Batu. Kota Batu sendiri mendapatkan jatah sebanyak 10 ribu dosis vaksin PMK tahap II.
Baca Juga : Wali Kota Batu Resmi Kukuhkan Anggota Paskibra, Minta Jiwa Nasionalisme Diterapkan Tiap Hari
Rinciannya, ada 4.322 ekor sapi terinfeksi PMK. Yakni sapi sakit 136 ekor, sapi mati 106 ekor, sapi sembuh 3.805 ekor, dan potong paksa 111 ekor yang tersebar di 18 kelurahan/desa di Kota Batu.
“Vaksinasi tahap I dan II kurang sedikit saja,” ungkap Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso. Punjul menyebut, untuk menuntaskan 100 persen vaksinasi itu terdapat kendala.
Kendala yang didapati adalah hewan ternak enggan diberi vaksin tak terkecuali tahap I dan II. Tercatat capaian vaksinasi tahap I sebanyak 7.957 ekor atau 99,46 persen.
“Kendala itu pun akhirnya tidak bisa maksimal,” tambah Punjul, Senin (15/8/2022).
Dalam kasus PMK ini, setidaknya hewan ternak sapi harus mendaptkan tiga kali vaksin. Sedangkan untuk dosis ketiga akan diberikan dengan jarak waktu 6 bulan dari dosis kedua.
Baca Juga : Turun Drastis, Dewan Soroti Perolehan DID Kabupaten Malang
Sementara itu Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menambahkan, setelah hewan ternak diberi vaksin nafsu makan menjadi bertambah.
“Ini menjadi rasa syukur kami, semoga vaksin bisa terus didistribusi dan disuntikan ke hewan,” ucap Dewanti.
Karena itu, Dewanti ingin percepatan vaksinasi bisa dilakukan dengan optimal agar wabah PMK ini bisa segera berakhir.
