JATIMTIMES - Universitas Islam Malang (Unisma) mbalah (membedah) Kitab At Tibyan Karya KH Hasyim Asy'ari bersama KH Fahmi Amrullah, pengasuh PP Putri Terbubiteng Jombang ,di Masjid Ainul Yaqin, Sabtu, (13/8/2022. Bedah kitab juga dilakukan bersama Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete).
Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi mengatakan majelis ini juga merupakan momen silaturahmi dengan para alumni Ponpes Tebuireng. Silaturahmi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan.
"Orang yang hebat karena banyak silaturahmi, termasuk Rasulullah SAW juga banyak bersilaturahmi. Bukan hanya sekadar dengan sesama manusia, tapi juga Allah SWT," ungkap Maskuri yang juga ketua Presidium Nasional Ikapete.
Baca Juga : Belasan Mahasiswa IAI Al Hikmah Tuban, KKN PAR di Desa Sidodadi Bangilan
Hal tersebut, lanjut Maskuri, memiliki dua dimensi, yakni dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Kedua dimensi ini makna yang sangat dahsyat dalam silaturahmi. Dalam silaturahmi, terdapat semacam magnet yang membuat di antara umat untuk ingin dekat.
"Dan ini yang saya sebut sebagai husnul muamalah. Orang itu tidak tiba-tiba menjadi husnul khatimah tanpa husnul muamalah. Orang itu tidak akan husnul khatimah tanpa ibadah. Dan ini berkaitan dengan dua dimensi yang itu tadi juga disampaikan Gus Fahmi. Dan tentu ini karya dari Mbah Hasyim Asy'ari," terangnya.
Unisma sebagai pengikut KH Hasyim Asy'ari bahkan menamai salah satu ruangan dengan nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu. Hal tersebut tentunya bertujuan untuk mendapatkan keberkahan.
"Ada ruang juga yang kita namakan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ada juga yang dinamakan KH WahidHasyim. Ini karena Unisma dekat dengan pendiri NU," jelasnya.
Sementara, KH Fahmi Amrullah menyampaikan silaturahmi itu perintah kanjeng nabi. Silahturahmi ini menjadi salah satu hal yang mendekatkan diri kepada Allah. Silaturahmi menjadi salah satu ibadah, selain salat, sedekah dan yang lainnya.
"Banyak orang yang mungkin mengandalkan salat, sedekah, tapi lupa dengan silaturahmi. Padahal silaturahmi adalah salah satu ibadah yang luar biasa," ujarnya.
Menurut Gus Fahmi, barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah silaturahmi.
“Ada alumni Tebuireng punya pesantren, santrinya 1.500. Suatu hari kemudian dikunjungi alumni yang lain dan silaturahmi ke rumah kiainya. Kemudian ditanya, ‘pekerjaan sampean apa sekarang? ”Jualan beras’. 'Bisa berapa ton?' 'Ya tergantung permintaan'. 'Ya ente suplai ini untuk 1.500 santri setiap hari'. Ini artinya barokahnya silaturahmi," ungkapnya.
Baca Juga : Fraksi PKS Setujui Rancangan Perubahan KUA-PPAS APBD Kota Malang TA 2022
Sebaliknya, lanjut Gus Fahmi, jika silaturahmi tak dilakukan, tentunya tidak akan ada order tersebut. Bukan hanya itu. Gus Fahmi mencontohkan, sampai halnya dengan berutang, jika tidak bersilaturahmi, tidak akan bisa dapat utang.
"Ada lagi punya anak perempuan, silaturahmi. Kemudian yang disilaturahmi punya anak laki-laki, kemudian bisa jadi besanan. Ini barokahnya silaturahmi lagi," tutur Gus Fahmi.
Ketua Ikapete Malang Raya Roisuddin Bakrie menyampaikan, ini kegiatan ngaji rutin yang diadakan di Malang Raya. Hal ini juga menjadi sebuah kebanggaan karena Ikapete Malang Raya menyelenggarakan kegiatan rutin kedua di Unisma.
"Kami sempat bicara santai dengan Prof Maskuri. Nantinya akan meng-create lebih lanjut dengan Unisma bagaimana format pengajian ini yang lebih pas lagi. Mungkin nantinya juga kita tembus MoU," katanya.
Ikapete Malang Raya mempunyai keinginan kuat untuk menyebarkan dan mengingatkan kembali ritual NU yang digagas oleh KH Hasyim Asy'ari dengan banyak kitab karyanya. Dari banyak kitab, salah satunya At Tibyan. Dengan beda kitab, tujuannya ingin me-refresh kembali ke-NU-an, pemikiran orisinal KH Hasyim Asy'ari. "Contohnya, dari tokoh-tokoh pendiri, beliau saling melengkapi satu sama lain," jelas Roisuddin.
Bedah Kitab At Tibyan Karya KH Hasyim Asy'ari tersebut dihadiri ratusan alumni santri maupun santriwati Tebuireng. Para alumni juga tampak khusyuk dalam mengikuti majelis yang menghadirkan pengasuh Pondok Pesantren Putri Terbubiteng Jombang.