JATIMTIMES - Hari pertama di alam kubur, seseorang akan didatangi oleh Malaikat Ruman. Malaikat ini akan datang lebih dulu sebelum Malaikat Munkar Nakir. Syekh Adurrohim bin Ahmad dalam kitab Daqoiqul Akhbar mengutip riwayat mengenai percakapan malaikat dengan mayit. Diriwayatkan dari Abdullah bin Salam Ra Malaikat Ruman datang dengan kondisi wajah yang bersinar seperti halnya matahari.
Malaikat Ruman duduk di dekat jenazah. Malaikat Ruman lantas meminta sang mayit memerintahkan menulis segala perbuatan buruk dan baiknya. "Tulislah segala amalmu yang baik dan yang buruk,".
Baca Juga : Jibril Mendoakan 3 Golongan Manusia Ini Masuk Neraka, Rasulullah Mengaminkan
Sang mayit kemudian kebingungan. "Dengan apa aku menulisnya, di mana penaku, di mana tintaku?".
Lalu Malaikat Rumman memerintahkan sang mayit untuk menuliskan dengan lidah sebagai tintanya dan jari sebagai pena-nya. Lalu Malaikat Ruman juga memotong kain kafan yang digunakan sebagai lampiran untuk sang mayit menulis.
“Gunakan ludahmu sebagai tinta dan jari sebagai penanya.”
Sang mayit pun kemudian menuliskan segala amalan perbuatan baik yang selama ini dilakukan. Akan tetapi, sang mayit kemudian berhenti dan merasa malu ketika menuliskan segala perbuatan buruk yang ia lakukan.
"Wahai orang yang salah, kenapa kamu tidak malu kepada Dzat yang menciptakan kamu ketika kamu melakukannya di dunia dan sekarang kamu malu kepadaku?" Malaikat Rumman kemudian mengambil tiang batu dan memukulnya.
Sang mayit menjerit kesakitan, ia memohon untuk menghentikan pukulan itu seraya berkata "Wahai Malaikat angkatlah tiang batu ini dariku, biarkan aku menulis segala amal burukku selama hidup di dunia,".
Sang mayit kembali bertanya "Bagaimana cara saya menyetempelnya, sementara saya tidak punya stempel?".
Malaikat Rumman kemudian berkata “Pakailah kukumu untuk menyetempelnya.”
Akhirnya si jenazah menyetempelnya menggunakan kuku. Lalu Malaikat Ruman mengantungkan lipatan tulisan itu pada leher sang mayit sampai hari kiamat.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT, "Dan setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka"(QS. Al-Isra: 13).
Baca Juga : Pilkades Serentak di Kota Batu, 2 Desa Terindikasi Rawan Kisruh
Setelah itu, Malaikat Munkar Nakir datang memberikan pertanyaan pada sang mayit. Sang mayit kemudian membaca catatan amal yang baik. Pada saat membaca amal yang buruk ia diam.
Allah kemudian bertanya pada mayit "Kenapa engkau tidak membacanya?”
Ia menjawab "Wahai Tuhanku, aku malu membaca catatan ini".
Allah berfirman "Kenapa sekarang engkau malu padaku, padahal engkau tidak malu di saat engkau melakukannya di dunia?".
Sang mayitpun menyesali semua dosa yang diperbuat. Akan tetapi, penyesalan tersebut tentu percuma. Sebab, waktunya telah habis dan harus menghadapi hari pembalasan.
"Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya,”.
Kemudia masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyal-nyala" (Al-Haqqoh ayat 30-31)