JATIMTIMES - Sekitar 80 persen lebih ruang kelas SD di Kabupaten Malang tercatat mengalami kerusakan. Berdasarkan data dari npd.kemendikbud.go.id, jika ditotal sebesar 92.81 persen ruang kelas dalam kondisi rusak. Atau sebanyak 7.474 ruang kelas yang mengalami kerusakan dari total sebanyak 8.053 ruang kelas.
Rinciannya, sebesar 79,25 persen atau sebanyak 6.382 ruang kelas dalam kondisi rusak ringan, 9,31 persen atau sebanyak 750 ruang kelas kondisi rusak sedang dan sebesar 4,25 persen atau sebanyak 342 ruang kelas dalam kondisi rusak berat. Sedangkan yang dalam kondisi baik hanya sebesar 7,19 persen atau sebanyak 579 ruang kelas.
Baca Juga : Polresta Malang Kota Musnahkan 20,2 Kg Sabu-Sabu dan Miras, Diangkut ke TPA Supit Urang
"Ya betul sesuai data dari Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi) mulai tahun 2016 hingga masa pandemi ini memang sebagian kelas di sekolah mengalami rusak ringan hingga berat," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Malang Rahmat Hardijono, Jumat (8/7/2022).
Ia mengatakan bahwa selama ini, pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan pada beberapa gedung sekolah. Baik melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni Kabupaten Malang.
Selain itu, untuk memperlambat laju kerusakan bangunan atau ruang kelas sekolah di wilayah Kabupaten Malang, sejak tahun lalu pihaknya telah memerintahkan setiap kepala sekolah untuk melakukan perbaikan pada sekolah yang mengalami kerusakan dalam kategori ringan.
"Ya, beberapa ada yang direnovasi melalui sumber DAK dan sebagian dari APBD murni. Agar tidak memperparah atau menambah tingkat kerusakan," terang Rahmat.
Anggarannya, melalui dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional sekolah kabupaten (Boskab) Malang. Perintah itu tertuang pada surat yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Nomor 442.4/3295/35.07.101/2021.
"Ya meski alokasi anggarannya tahun ini menurun dari tahun lalu, tetap dilakukan perbaikan renovasi beberapa ruang kelas sesuai skala prioritas dan perencanaan tahun sebelumnya agar tingkat kerusakan tidak semakin parah," jelasnya.
Baca Juga : Mengenal Bocah Tunanetra Penghafal Al-Quran yang Viral di Medsos
Kondisi nyaris serupa juga terjadi untuk bangunan atau ruang kelas sekolah menengah pertama (SMP). Mengutip dari npd.kemendikbud.go.id, sebesar 88,05 persen ruangan kelas SMP di Kabupaten Malang mengalami kerusakan. Atau ada sebanyak 2.660 ruang kelas mengalami kerusakan dari total 3.021 ruang kelas.
Rinciannya, 71,67 persen atau sebanyak 2.165 ruang kelas dalam kondisi rusak ringan, 12,21 persen atau sebanyak 369 ruang kelas dalam kondisi rusak sedang dan sebesar 4,17 persen atau sebanyak 126 ruang kelas mengalami rusak berat. Dan sisanya sebesar 11,95 persen atau sebanyak 361 ruang kelas yang dalam kondisi baik.
"Data tersebut sudah semua (sekolah), baik yang negeri atau swasta," ujar Rahmat.