JATIMTIMES - Dalam kunjungan kerja ke Banyuwangi, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Angela Tanoesoedibjo selain melakukan peninjauan terhadap program Homestay naik kelas, dia juga mencicipi buah-buahan lokal serta kopi khas Banyuwangi.
Wamenparekraf Angela mencoba menikmati beberapa buah hasil panen dari petani lokal Banyuwangi seperti; buah naga, jeruk, jambu, salak dan sebagainya.
Baca Juga : Pemkab Banyuwangi Gerak Cepat Tangani Oknum yang Mencoreng Pariwisata Banyuwangi
Setelah mencicipi aneka macam buah lokal, Wamen Angela mengungkapkan bahwa buah-buahan yang dikonsumsi memiliki banyak manfaat misalnya buah naga, bisa untuk mengatasi anemia.
"Buah naga ini cocok untuk mengatasi anemia, karena kandungan nutrisinya mengandung zat besi dan vitamin C," kata Wamen Angela.
Selanjutnya Wamen Angela pun memanjakan seleranya dengan mencicipi seduhan kopi lokal Banyuwangi di Homestay Kedaton Wetan Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
Setelah menikmati sajian kopi lokal Banyuwangi yang memiliki aroma khas, Angela memberikan komentar terkait kopi yang disuguhkan memiliki aroma fruity.
"Ini aroma fruity ya? ini bagi pencinta kopi wajib juga merasakan kopi lokal Banyuwangi karena khas banget," ujar Angela.
Selanjutnya Kadisbudpar Banyuwangi M Y. Bramuda memberikan penjelasan kepada Wamenparekraf RI tentang tanaman kopi Banyuwangi sangat khas karena mendapat paduan dari uap air laut dan belerang dari Gunung Ijen.
"Di Banyuwangi memiliki kopi yang aromanya khas banget karena faktor alam. Dimana dekat dengan laut dan gunung. Biji kopi yang dihasilkan semakin terasa aromanya. Kopi tersebut pada dasarnya adalah biji dari buah. Nah, ketika sari dari buah masuk dalam biji tersebut, maka akan menimbulkan rasa fruity,” jelas Bram.
Seperti diberitakan sebelumnya Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Republik Indonesia (RI), Angela Tanoesoedibjo, melaksanakan program peninjauan langsung program Homestay naik kelas di Banyuwangi pada Rabu (06/07/2022)
Baca Juga : Antarkan Petinju Raih Prestasi di Porprov Jatim, Ini Harapan Pelatih Tinju Banyuwangi
Wamen Angela mengungkapkan kekaguman terhadap Banyuwangi dengan segala inovas, terobosan dan keramah tamahan masyarakatnya yang mampu pengunjung dan warga pendatang dari luar daerah terkesan.
"Tadi sudah melihat beberapa homestay di Banyuwangi program ini mudah-mudahan menjadi replika bagi beberapa daerah lain," jelas Wamenparekraf RI Angela.
Pemkab Banyuwangi dalam sepuluh tahun terakhir tidak mengizinkan pendirian hotel melati atau kelas tiga kebawah. Untuk mendukung program pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata, pemerintah memberdayakan potensi rumah milik warga yang disulap menjadi homestay.
Sementara Kadisbudpar Kabupaten Banyuwangi Bramuda menyampaikan, inovasi homestay naik kelas merupakan upaya peningkatan ekonomi yang dampaknya langsung dirasakan oleh warga.
Selain itu juga diperkuat dengan kebijakan daerah yang membatasi pendirian hotel bintang tiga ke bawah yang tentunya memperkuat pengembangan homestay di Banyuwangi."Pembatasan ini tentu upaya untuk mengangkat homestay-homestay warga supaya efeknya terasa langsung kepada warganya," ungkap Bramuda.