JATIMTIMES - Jatah vaksin untuk hewan ternak di Kabupaten Tulungagung dari Provinsi Jawa Timur cukup besar.
Vaksinasi untuk penyakit mulut dan kuku (PMK) ini jumlahnya terbanyak di wilayah Jawa Timur.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menyampaikan, dalam program vaksinasi PMK, Pemerintah Kabupaten Tulungagung mendapatkan alokasi vaksin tertinggi di Jatim dari Kementerian Pertanian yaitu sebesar 82.500 dosis atau 23 persen dari 360 ribu dosis vaksin di Jatim.
Dengan adanya alokasi dosis vaksin yang besar itu, Maryoto mengajak semua pihak mulai satgas Kecamatan, Pemdes dan warga masyarakat peternak untuk bersama-sama menyukseskan vaksinasi PMK agar Tulungagung segera terbebas dari PMK.
"Pemkab Tulungagung telah mendapat vaksin PMK dari Kementerian Pertanian sebanyak 82.500," katanya.
Menurut Maryoto, atas dosis vaksin yang didapat, Pemkab Tulungagung telah melaksanakan gerakan vaksinasi masal terhitung mulai 25 Juni 2022 hingga awal Juni 2022, sudah berjalan di 19 Kecamatan atau seluruh Kecamatan di Tulungagung.
Dari 19 Kecamatan itu, yang menjadi prioritas adalah Kecamatan Pagerwojo dan Sendang dikarenakan 2 wilayah itu merupakan sentra ternak sapi perah di Tulungagung.
"Sampai hari ini sebanyak 40.460 ekor ternak sapi yang sudah mendapatkan vaksinasi PMK, dengan harapan seluruh vaksin dapat terdistribusi dan terlaksana sebelum hari Raya Idul Adha," terangnya
PMK di Tulungagung, bisa dikatakan force majeure atau kegawatdaruratan, sehingga membutuhkan penanganan yang sifatnya segera. Oleh karena itu, pihak Pemkab Tulungagung sudah melakukan rapat dan akan menganggarkan bantuan obat khususnya untuk peternak di Desa Penjor Kecamatan Pagerwojo yang menjadi titik awal terjangkit PMK dengan jumlah besar.
Selain itu, Pemkab Tulungagung juga menyiapkan langkah strategis lain diantaranya, melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi kepada masyarakat tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku. Kemudian melakukan Desinfeksi terhadap kandang-kandang kasus, serta melakukan Pengobatan terhadap ternak yang sakit dengan skala backyard yang dilaporkan melalui Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).
Baca Juga : RKUHP untuk Kepentingan Bangsa atau Oligarki Penguasa
"Pemkab juga melakukan pengawasan ketat lalu lintas ternak dengan membentuk Tim Gabungan Check Point Pengawasan Lalu Lintas Ternak," tambahnya.
Pengendalian dan pemberantasan PMK, sebut Maryoto, merupakan tugas bersama, untuk itu dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat Tulungagung khususnya masyarakat Peternakan di Kecamatan Pagerwojo agar menjaga ternaknya masing-masing dengan memberikan nutrisi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Para peternak juga harus menerapkan Biosecurity di kandang dan lingkungannya dengan melakukan desinfeksi secara rutin, tidak mendatangkan ternak dari luar daerah dan tidak memperjualbelikan ternak yang sakit.
"Sekali lagi saya mengajak kepada semua pihak untuk saling bahu membahu, bergandengan tangan bersatu memberantas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tulungagung," tutupnya.
Untuk diketahui, pernyataan ini disampaikan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo usai acara Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan PMK pada hewan ternak di Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo. Rabu (06/07/2022).