free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Sarasehen dan Raker LDNU Tulungagung: Islam Damai Tolak Intoleransi

Penulis : Anang Basso - Editor : Dede Nana

28 - Jun - 2022, 18:56

Placeholder
Acara Sarasehan dan Raker LDNU di Ponpes Bahrul Ulum Aswaja Besole / Foto : Istimewa / Tulungagung Times

JATIMTIMES - Kegiatan sarasehan dan rapat kerja Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Cabang Tulungagung, usai digelar. Ada keputusan penting dalam raker yang bertema konsolidasi dai dan penguatan gerakan dakwah ahlussunah wal jamaah annahdiiyah menuju 1 abad NU ini.

Sarasehan dan raker yang bertempat di Ponpes Bahrul Ulum Aswaja Besole, Tulungagung ini diantaranya dihadiri KH. Mohammad Yasin Wakil Ketua PCNU sebagai  pembina LDNU, Pengurus LDNU Cabang, utusan LDNU tingkat Kecamatan, aktivis dai milenial dan 75 orang peserta.

Baca Juga : PMB Jalur Mandiri UIN Malang Masih Dibuka, Ini Cara Daftarnya

"Sebagai induk organisasi, PCNU Tulungagung merasa bangga dengan munculnya dai-dai muda yang nantinya secara sunnatulloh akan menggantikan yang tua-tua," kata KH. M. Yassin dalam penyampaian materinya.

Hal ini menurut Yasin, harus ada percepatan action agar tidak ada celah atau ruang kosong masuknya ideologi yang tidak toleran di tengah masyarakat.

"Kita, NU dengan sikapnya yang lentur sebagai organisasi Islam Washathiyah (jalan tengah) jangan disia-siakan yang selama ini sudah direspon baik oleh masyarakat," tegasnya.

Senada dengan KH Mochammad Yassin, Ketua LDNU Cabang Tulungagung Sahrul Munir menuturkan, dihadapkan pada tantangan dakwah NU sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di dunia, ini merupakan pekerjaan rumah yang tidak mudah. 

"Lebih-lebih di satu sisi terdapat kemajuan teknologi informasi atau teknologi digital. Seolah dunia dalam genggaman yang secara otomatis membentuk kampung global," ungkapnya, Selasa (28/6/2022) mengutip isi kegiatan sebelumnya.

Jarak sudah bukan lagi menjadi kendala, semua aktivitas banyak dilakukan secara online. "Pengajian online, ngaji online, jual beli online, salawatan online, rapat online,  sedekah uang online dan banyak online lainnya," imbuhnya.

Hal ini menurut Munir, tentu tidak salah karena konteksnya adalah kemajuan zaman. Dan jauh hari NU sudah mempunyai kaidah "almuhafadlotu alalqodimisholih, wal akhdu bil jadidil ashlah " yakni menjaga nilai-nilai tradisi yang berguna buat umat dan mengambil secara selektif terhadap nilai-nilai baru yang lebih berguna untuk umat.

"Dan rasanya menjelang satu abad NU akan benar-benar siap kita hadapi nantinya," tandasnya.

Baca Juga : Trending di Tulungagung: Suami Bunuh Istri hingga KPK Sidik Koruptor di Mapolres

Untuk lebih menajamkan dakwah ini yang arahnya menjadi program terapan, rencana tindak selanjutnya LDNU akan bekerjasama dengan lembaga NU serumpun yaitu LTMNU dan LAZISNU, juga instansi yang sejalan baik pemerintah maupun swasta.

Nara sumber lain, Dr. Gus Dai Robi menyampaikan perlunya membangun karakter mubaligh dengan karakter Islam Nusantara dalam aspek aqidah mengikuti 
Aqidah ahlussunah wal Jamaah.

"Dalam praktik fiqih mengamalkan salah satu 4 madzhab, pengamalan tasawuf imam Al Gozali dibingkai dalam manhaj dakwah walisongo dengan wawasan kebangsaan yang mapan NKRI harga mati, Paradigma ini untuk membendung gerakan Islam transnasional yang tanpa disadari oleh mereka  bahwa ideologi yang mereka anut berpotensi menghancurkan islam dari dalam," paparnya.

Dalam sesi dua ini, raker dipimpin oleh Ahmad Yuzki Sektretaris LDNU Cabang Tulungagung ditetapkan beberapa pokja, kalender kegiatan LDNU, dan pilot project dakwah tematik, serta pembentukan lembaga baru di bawah naungan LDNU yaitu Jamiyyah Ismul Haq Nahdlatul Ulama (JIHNU) sebagai wadah untuk menghimpun aktivis dakwah dengan rutinitas hizib dan wirid sebagai khazanah budaya asli NU. Hal ini diharapkan tidak punah digerus oleh zaman. 

Harapannnya ke depan literatur-literatur tentang suwuk asli NU ini bisa dibukukan dan menjadi rujukan bagi anak cucu kita. Persembahan buku kumpulan teks khutbah jumat kontemporer, dan buku islam itu damai, konstruksi pemikiran menuju paradigma ummah hasil karya Ketua LDNU Ngunut Achmad Jufriyanto (yang juga mantan DPRD PKB Tulungagung 2004-2015) turut dipamerkan.

Isi buku sendiri diulas diantaranya tentang Islam yang didakwahkan secara damai oleh walisongo, dengan nilai-nilai budaya lokal dan tradisi di masyarakat. Semua dilakukan untuk mengedepankan aspek Islam itu adalah agama yang rahmatan lil alamin. Kegiatan yang dilaksanakan Minggu 27 Apri 2021 ini menurut Munir dimulai pukul 09.00 berakhir pukul 15.00 WIB.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Dede Nana