JATIMTIMES - Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar Dialog Nasional, Kamis, (23/6/2022) di Aula Sarwakirti. Dialog Nasional ini membahas isu-isu strategis dengan tajuk Pembasisan Pancasila di Era Disrupsi Melalui Nation dan Character building.
Hadir melalui daring maupun offline, sejumlah pemateri seperti, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak, Dr Rohman Budijanto SH MH Staf Khusus Bidang Hukum dan Kerjasama internasional Kementerian PMK, Sekretaris Kepala BPIP, Achmad Uzair Fauzan, dan Joko Irianto Staf Ahli Gubernur Jawa Timur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan dan Ki Cokro Wibowo. Budayawan Jatim.
Dalam sambutannya, Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak menyampaikan perihal ekonomi yang terkait dengan karakter building bangsa. Menurutnya, ekonomi tak bisa terlepas dari segala karakter building bangsa. Pancasila merupakan sebuah basis ideologi, dalam kegiatan apapun yang dilakukan.
Baca Juga : Koalisi 3 Partai di Tulungagung Ini Buka Peluang Kerjasama dalam Pemilukada
Hal tersebut juga berkaitan dengan ideologi ekonomi seperti saat ini dengan beragam pilihan. “Misalnya membuka pintu ekonomi dengan berbagai investasi baru. Bolehkah kita membebaskan market baru, kemudian bolehkah mengunakan perpindahan kendaraan umum ke aplikasi kendaraan, dan apakah dampaknya pada pelaku industri kendaraan umum,” katanya.
Lebih jauh Emil menjelaskan, banyak pertanyaan yang akhirnya berbenturan. Mulai dari dampak kemajuan dengan perkembangan ekonomi di masyarakat. Hal itulah yang kemudian membutuhkan sebuah tahapan yang mumpuni untuk menyelami dan mengambil satu keputusan yang terbaik. Apakah memilih untuk membatasi diri dengan konsekuensi akan ketinggalan, atau sebaliknya tetap maju tapi melindungi mereka yang berdampak.
“Ini menguji keputusan kita bersama sebagai masyarakat. Apakah kita akan ikuti membatasi diri. Ini hasil hal yang sangat penting yang harus kita tanamkan,” tuturnya.
Karena itu, ia menyarankan untuk menggali sebanyak mungkin studi kasus disrupsi yang sudah terjadi, dan bagaimana itu berdampak pada karakter pembangunan bangsa. Seperti halnya dengan perkembangan video.
Dia pun mencontohkan keberadaan stasiun TV. Hal ini dinilai berkaitan, dimana stasiun TV yang telah berinvestasi besar pada industri penyiaran kemudian ikut aturan KP. Kemudian ada kemungkinan kalah bersaing dengan tayangan yang baik dan hampir sama dengan media digital.
"Inilah disrupsi yang banyak terjadi yang itu juga berdampak pada karakter building kita dan bagaimana kita perlu meningkatkan pemikiran kita pada era disrupsi tersebut," tuturnya.
Sementara itu, Dr Rohman Budijanto SH MH Staf Khusus Bidang Hukum dan Kerjasama Internasional, Kementerian PMK menyampaikan, jika tantangan saat ini adalah globalisasi dan kehadiran Revolusi Industri.
Disrupsi nyata ditandai dengan perkembangan dunia digital yang hingga masuk ranah pribadi. Sehingga, hal ini menurutnya sangatlah berbahaya dan dapat mengancam budaya bangsa. Apalagi, mentalitas ini juga belum terbangun sesuai nilai Pancasila.
Kemudian dari segi internal, lanjutnya, terdapat pengawasan yang kurang efektif. Maka untuk mengatasi hal ini, semua harus bersatu padu sesuai sila ketiga, menguatkan iklim nasional dalam berbagai aspek. Pemerintah telah mencanangkan revolusi Mental. Perlu penguatan bangsa, melalui integritas, gotong royong sehingga terwujud bangsa yang berdaulat, berdikari dan berkiprah berdasar Pancasila.
Baca Juga : Tingkatkan Kesadaran Gender Generasi Z, Fisipol dan LPPM Unisba Blitar Gelar Sosialisasi
"Perubahan harus diimplementasikan dalam birokrasi yang lebih melayani, bersih dan sehat, tertib dalam perilaku sosial, mandiri dalam ekonomi dan satu dalam keberagaman," paparnya.
Sementara itu, Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni Unikama, Dr H Sudi Dul Aji MSi dalam sambutannya menyampaikan, salah satu penyampaian Wagub Jatim Emil Dardak memang terdapat hal yang juga menarik untuk jadi pembahasan, yakni Ideologi ekonomi. Selain itu, berkaitan dengan Ideologi Pancasila, terdapat banyak hal yang harus juga diselesaikan.
"Seperti juga yang disampaikan dari panitia tadi, ada karakter yang harus dibangun di era disrupsi ini. Maka, ada dialog kali ini diharapkan dapat kita peroleh tinjauan-tinjauan dari narasumber, aspek ekonomi dari kementerian, pemerintah, juga dari BPIP maupun budayawan," terangnya.
Ditingkat mahasiswa, menurutnya penanaman nasionalisme dan karakter sangatlah penting. Jika aspek tersebut tidak dijalankan, maka akan ada situasi yang kurang baik yang terjadi.
"Untuk itu, ini sangat penting ditanamkan," pungkasnya.
Kegiatan ini sendiri merupakan inisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Kabinet Trisakti Gardapati Unikama. Para peserta yang hadir terdiri dari para mahasiswa maupun dosen dari berbagai kampus.