JATIMTIMES - Menteri BUMN Erick Thohir berkunjung ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang,Sabtu 18 Juni 2022. Di hadapan ribuan santri, Erick berbicara soal kondisi industri halal dunia yang tak tersentuh Indonesia.
Erick tiba di Ponpes Bahrul Ulum sekitar pukul 08.30 WIB. Menteri BUMN ini langsung menuji gedung serbaguna KH Hasbullah Said, Dusun Tambakberas, Desa Tambakrejo, Jombang untuk menghadiri acara Closing Competitions Week 2022.
Baca Juga : Tips n Trik Menjadi Hafiz Al-Quran Selagi Kuliah, Berikut Ulasan Lengkapnya
Di lokasi tersebut, Erick disambut langsung oleh Ketua Majelis Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas KH Moh. Hasib Wahab Hasbulloh dan Ketua Umum Yayasan Bahrul Ulum KH M. Wafiyul Ahdi. Ribuan santri dari siswa MAN 3 Jombang juga menyambut meriah menteri BUMN.
Di hadapan ribuan santri, Erick mengungkapkan fakta mengejutkan. Yakni Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia namun belum bisa menguasai industri halal. Di dalam 10 besar industri halal dunia, Indonesia tidak masuk di dalamnya.
“Kita merupakan penduduk Islam terbesar di dunia. Tetapi kalau bicara soal industri halal, di 10 besar negara yang memproduksi produk-produk halal, Indonesia tidak masuk. Salah siap?” kata Erick.
Erick menyebut, industri halal di dunia kini masih dikuasi Amerika, Brazil hingga Taiwan. Untuk itu, ia berharap golongan muda khususnya kalangan santri untuk tidak hanya menjadi penonton, melainkan bergerak untuk meningkatkan kemampuannya.
"Kita harus bersepakat, kita harus merajut meningkatkan kapabilitas kita. Jangan di era dunia yang berubah, kita tertinggal dan kita jadi penonton saja," kata pria yang juga menjadi ketua umum Masyarakat Ekonomi Syariah tersebut.
Baca Juga : Bikin Geger Pada Masanya, Ini Sosok yang Jasadnya Utuh Setelah 50 Tahun Dikubur
Untuk itu, Erick telah merancang program guna peningkatan kemampuan anak-anak muda Indonesia. Melalui CSR di tubuh BUMN, program beasiswa hingga peningkatan UMKM akan digelontorkan untuk mendorong industri halal di Indonesia.
"Jadi, kami mendorong yang namanya muslimpreneur, ekonomi pesantren, masjid-masjid juga. Coba kita bangun warung kopi supaya ada kehidupan ekonomi. Dan juga santri-santri kita harus tingkatkan. Karena itu, BUMN punya program magang untuk santri. Alhamdulillah sudah 2.400 santri," pungkasnya.