free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kasus PMK di Kabupaten Blitar Meluas ke 12 Kecamatan

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

08 - Jun - 2022, 00:53

Placeholder
Petugas melakukan pemeriksaan pada hewan yang terkonfirmasi penyakit PMK

JATIMTIMES-Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Blitar mengkonfirmasi temuan baru kasus positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Kasus PMK di Kabupaten Blitar meluas di 12 wilayah kecamatan.

Kepala Disnakan Kabupaten Blitar Toha Mashuri mengatakan data 12 kecamatan yang terkonfirmasi kasus PMK diperoleh dari hasil laboratorium darah suspek PMK yang dikirim ke Pusvetma Surabaya.

Baca Juga : Tawarkan PSK Melalui WhatsApp, Mucikari Asal Blitar Diamankan Polisi

"Dari hasi tes darah yang dikirim ke Pusvetma Surabaya ada yang terkonfirmasi positif PMK. Jadi Kabupaten Blitar sudah masuk," kata Toha, Selasa (7/6/2022).

Toha menambahkan, 12  kecamatan di Kabupaten Blitar yang terdapat kasus PMK meliputi Ponggok, Srengat, Udanawu, Gandusari, Binangun, Garum, Talun, Sutojayan, Panggungrejo, Kademangan, Nglegok, dan Wates. Dari 12 kecamatan itu, total ada 84 ekor sapi yang suspek PMK.

"Sebelumnya saya sudah menyampaikan ada 6 kecamatan di Kabupaten Blitar yang terdapat kasus PMK. Tapi hari ini sudah meluas hingga 12 kecamatan," imbuhnya.

Secara teori lanjut Toha, ada beberapa penularan penyakit PMK pada hewan. Diantaranya penularan antar hewan. Kemudian juga bisa melalui manusia dalam hal ini peralatan. Apabila ada orang datang ke hewan tertular, kemudian mendatangi lagi ke ternak yang sehat, maka dimungkinkan manusianya ini menjadi media menularkan kepada hewan yang sehat.

"12 kecamatan ini ada yang berdekatan dan ada yang tidak. Jadi sekarang sudah menyebar mulai timur hingga barat, begitu juga mulai utara ke selatan," tukasnya.

Toha melanjutkan, setelah ada hewan yang dinyatakan positif, pihaknya tidak mengirim lagi sampel darah ke Pusvetma. Hewan ternak yang bergejala menjadi suspek dan ditangani dengan prediksi sama dengan PMK. Walaupun tidak dinyatakan positif secara laboratorium.

Baca Juga : PMK Semakin Meningkat, Bupati Lumajang Pertimbangkan Kembali Rencana Pembukaan Pasar Hewan

"Ada beberapa ekor yang menunjukkan gejala sembuh. Jadi peternak tidak perlu khawatir berlebihan karena penyakit PMK ini masih bisa disembuhkan. Terbukti ada beberapa ekor hewan yang kondisinya sudah mulai membaik," ucapnya.

Lebih dalam Toha menyampaikan, pihaknya mengingatkan kembali kepada peternak agar menjaga kebersihan kandangnya. Selain itu hewan ternak terkena PMK tidak menular terhadap manusia, sehingga produk-produk daging dan hewan yang terkena PMK masih bisa dikonsumsi dengan aman oleh manusia.

"Kalau untuk pasar hewan di Kabupten Blitar masih dibuka dengan perlakuan khusus. Jadi dibatasi hewan yang berasal dari wilayah sendiri. Dari luar daerah tidak diperbolehkan dibawa ke pasar. Peternak juga tidak perlu panik dan menjual ternaknya dengan harga murah," pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Sri Kurnia Mahiruni