Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Bima dan Ayu Sampaikan Pesan Lewat Om Hao Saat Telusuri Lokasi Asli KKN di Desa Penari, Bikin Merinding!

Penulis : Desi Kris - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

04 - Jun - 2022, 12:11

Placeholder
Om Hao (Foto: YouTube)

JATIMTIMES - Film KKN di Desa Penari saat ini sukses menjadi film horor Indonesia terlaris sepanjang masa. Menurut sang penulis yakni akun Twitter SimpleMan, kisah KKN di Desa Penari ini adalah cerita yang terinspirasi dari kisah nyata.

Hal itu membuat banyak berbagai pihak, terutama ahli supranatural yang akhirnya mencoba menelusuri tempat yang digadang-gadang adalah lokasi asli film KKN di Desa Penari.

Baca Juga : Covid-19 Melandai, Disporapar Targetkan 1,9 Juta Wisatawan Berlibur di Kota Malang 

Tak terkecuali Om Hao melalui kanal YouTube miliknya Kisah Tanah Jawa yang menyambangi kota B lokasi asli KKN di Desa Penari. Seperti diketahui dalam film KKN di Desa Penasri, Bima dan Ayu merupakan tokoh utama yang diceritakan. 

Bima dan Ayu disebut melanggar peraturan setempat hingga bersekutu dengan Badarawuhi. Keduanya pun harus rela jiwanya tertahan di lokasi KKN di Desa Penari.

Dikutip dari kanal YouTube Kisah Tanah Jawa, Sabtu (4/6/2022) Om Hao menemukan lokasi asli KKN di Desa Penari. Tak cuma itu, Om Hao juga mengaku bertemu Badarawuhi serta Ayu dan Bima asli.

Menurut Om Hao desa ini pernah menjadi lokasi KKN pada 2008. Namun di tahun 2010, desa ini ditinggalkan oleh masyarakat karena ada program bedol desa dan karena ada kasus mahasiswa KKN yang melanggar aturan sehingga menimbulkan kematian 2 mahasiswa.

Sepasang mahasiswa itu yang diyakini Bima dan Ayu dalam kisah KKN di Desa Penari.

"Tapi ada sepasang mahasiswa yang melanggar dengan cara mandi dan berhubungan badan di Sendang, dekat sungai pada malam hari," kata Om Hao.

Bila melihat cerita KKN di Desa Penari, awalnya, Bima tengah mandi di Sendang. Namun lama kelamaan Ayu yang memang menyukai Bima akhirnya menemani mandi dan keduanya melakukan hubungan badan. 

Hal itu lantas mengundang kemarahan Badarawuhi yang merupakan jin penguasa desa tersebut. Badarawuhi yang merupakan sosok siluman ular penjaga desa gaib ini mengancam Bima untuk bisa memuaskannya jika ingin permasalahan selesai.

Tapi nyatanya masalah makin runyam karena setelah melayani Badarawuhi, Bima justru mengambil mahkota kawaturih milik siluman ular tersebut. Kawaturih ini nantinya akan Bima pakai untuk memikat hati Widya, teman KKN yang ia sukai.

Baca Juga : Istri yang Dipergoki Suami Bersama PIL di Gubuk Terkenal Sabar, sudah Lama Pisah Ranjang

Tapi, hal ini diketahui oleh Nur, teman Bima yang memiliki jin khodam penjaga. Akhirnya, Bima dan Ayu diminta untuk meminta maaf kepada para penjaga lokasi KKN di Desa Penari. 

Tapi, permintaan maaf mereka tak diterima.

"Ngga semudah itu kata sosok siluman (Badarawuhi). Karena mahkotanya sudah diambil," jelas Om Hao.

Akhirnya, Bima dan Ayu dijadikan budak Badarawuhi di desa gaib tersebut. 

"Yang laki-laki harus mengawini Badarawuhi dan memiliki anak ribuan ular. Sedangkan yang perempuan menjadi penari di desa gaib ini," ujar Om Hao.

Bima dan Ayu asli ini akhirnya menyampaikan sebuah pesan melalui Om Hao yang ditujukan untuk masyarakat luas. Rupanya Bima dan Ayu menyampaikan rasa penyesalan atas perbuatan mereka yang telah melanggar peraturan di Desa Penari ini. 

Bima dan Ayu asli juga berharap tak akan ada lagi kejadian serupa seperti mereka yang melanggar peraturan di suatu tempat. Om Hao pun meminta kepada masyarakat agar bisa mempelajari sejarah termasuk adat kebiasaan di suatu daerah yang akan dikunjungi. 


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Sri Kurnia Mahiruni